Rusuh di Ethiopia, Puluhan Orang Tewas  

Reporter

Selasa, 9 Agustus 2016 20:12 WIB

Penari tradisional tampil memeriahkan Festival Nasionalisme dan Kebangsaan di Gambela, Ethiopia, 9 Desember 2015. Festival ini dirayakan untuk memperingati kebebasan bangsa Ethiopia dari rezim militer. REUTERS/Tiksa Negeri

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan orang tewas menyusul sikap keras petugas keamanan menghalau peserta unjuk rasa menentang pemerintah di kawasan Oromia dan Amhara, Ethiopia, pada akhir pekan.

Salah seorang pemimpin oposisi mengatakan kepada kantor berita AFP, lebih dari 50 orang tewas akibat kekerasan yang dilancarkan petugas keamanan. Amnesty International menyebut lebih dari 90 orang terbunuh.

Menurut laporan kantor berita milik pemerintah Ethiopia, demonstrasi yang digalang kelompok anti-pemerintah itu ilegal, anti-perdamaian, dan tak bisa dikendalikan. Namun kantor berita ini tak menyebutkan jumlah korban jiwa.

Pada aksi tersebut, polisi menembakkan gas air mata dan memblokir jalan menuju kota-kota di kawasan Oromia setelah ada seruan spontan melalui jejaring media sosial agar warga turun ke jalan menentang pemerintah.

"Kami menerima laporan jumlah korban jiwa antara 48 hingga 50 orang di Oromia. Jumlah korban tewas ini kemungkinan akan bertambah karena banyak yang mengalami luka serius," kata Merera Gudina, pemimpin oposisi dari Kongres Rakyat Oromia.

Seorang diplomat asing membenarkan bahwa jumlah korban jiwa mencapai 49 orang. Menurutnya, di antara kota yang dihantam kekerasan buruk itu adalah Nekemte, sebuah kota di sebelah barat Ethiopia. "Di kota ini, 15 orang meninggal," katanya. Sedangkan di Bahir Dar, 27 orang tewas.

"Unjuk rasa ini tampaknya terorganisir dengan baik," ucapnya. "Respons brutal pasukan keamanan justru disambut perlawan peserta unjuk rasa sehinga menimbulkan banyak korban jiwa."

Adapun Amnesty International mengatakan jumlah korban tewas mencapai 97 orang dengan rincian 67 orang tewas di Oromia dan 30 lainnya di Amhara ketika mereka berunjuk rasa pada Sabtu dan Ahad, 7 Agustus 2016.

"Pasukan keamanan Ethiopia menggunakan kekerasan sistematis untuk membungkam kebebasan bersuara," kata Michelle Kagari, dari Amnesty International.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Koshe, Kota Sampah Tragis di Ethiopia Sejak 1964

17 Maret 2017

Koshe, Kota Sampah Tragis di Ethiopia Sejak 1964

Bencana bukit sampah pada Sabtu, 11 Maret 2017, yang menewaskan 113 orang membuat pemerintah berpikir ulang mengenai relokasi TPA Koshe.

Baca Selengkapnya

Bencana Bukit Sampah, Ethiopia Berkabung Tiga Hari

16 Maret 2017

Bencana Bukit Sampah, Ethiopia Berkabung Tiga Hari

Pejabat pemerintahan kota tidak bisa menyebutkan berapa jumlah orang yang berada di lokasi ketika bencana itu terjadi.

Baca Selengkapnya

Longsor Sampah di Ethiopia Tewaskan 113 Orang  

16 Maret 2017

Longsor Sampah di Ethiopia Tewaskan 113 Orang  

Pemerintah Ethiopia berusaha menutup tempat pembuangan sampah ini tahun lalu dan memindahkannya ke tempat baru.

Baca Selengkapnya

Protes Berkepanjangan, Ethiopia Kondisi Darurat  

10 Oktober 2016

Protes Berkepanjangan, Ethiopia Kondisi Darurat  

Itu merupakan status darurat pertama sejak partai penguasa saat ini memenangi pemilu seperempat abad lalu.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Tanah Longsor di Ethiopia, 100 Orang Tewas

20 Mei 2016

Banjir dan Tanah Longsor di Ethiopia, 100 Orang Tewas

Sekitar seratus orang tewas akibat hantaman banjir dan tanah longsor di Ethiopia yang berlangsung sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Memburu Penculik, Tentara Ethiopia Masuk Sudan  

22 April 2016

Memburu Penculik, Tentara Ethiopia Masuk Sudan  

Jumlah anak-anak yang diculik antara 102 dan 125 orang.

Baca Selengkapnya

Ethiopia Berkabung, 200 Orang Tewas Dibantai  

20 April 2016

Ethiopia Berkabung, 200 Orang Tewas Dibantai  

Selain itu, sejumlah laporan menyebutkan, 108 anak hilang. Mereka diduga diculik oleh pria bersenjata.

Baca Selengkapnya

Serangan di Ethiopia, 200 Tewas dan 100 Anak Hilang

18 April 2016

Serangan di Ethiopia, 200 Tewas dan 100 Anak Hilang

Para penyerang juga mencuri 2.000 hewan ternak milik penduduk setempat.

Baca Selengkapnya

8,2 Juta Penduduk Ethiopia Terancam Kelaparan  

15 Oktober 2015

8,2 Juta Penduduk Ethiopia Terancam Kelaparan  

Pemerintah Ethiopia menyerukan bantuan internasional untuk membantu memberikan makan kepada 8,2 juta warganya.

Baca Selengkapnya

Menjelang Kunjungan Obama, Ethiopia Bebaskan Lima Jurnalis  

9 Juli 2015

Menjelang Kunjungan Obama, Ethiopia Bebaskan Lima Jurnalis  

Komite Perlindungan Jurnalis mencatat 12 wartawan ditahan dengan tuduhan melakukan terorisme.

Baca Selengkapnya