Irak Hancurkan Rudal, AS Tetap Akan Menyerang

Reporter

Editor

Selasa, 5 Agustus 2003 14:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Penguasa Irak Sabtu (1/3) mulai menghancurkan empat peluru kendali (rudal) Al-Samoud 2 sesuai dengan permintaan Tim Inspeksi Senjata PBB. "Proses penghancuran dimulai pukul 13.30 siang, waktu setempat," kata Direktur Jenderal di Kementerian Informasi, Uday al-Tai, seperti dikutip kantor berita AFP. Proses penghancuran rudal-rudal yang memiliki daya jangkauan melebihi ketetapan PBB bagi Irak itu dilakukan di kompleks militer Al-Taji, 20 kilometer sebelah Utara Baghdad. Proses itu juga disaksikan tim inspeksi senjata PBB. Sebelumnya, Tai mengatakan bahwa inspektur PBB pada hari yang sama juga akan melucuti bahan-bahan pembuat rudal dan akan menghancurkannya. Kepala tim inspeksi PBB, Hans Blix, memang telah memerintahkan Baghdad untuk mulai mengikis rudal, kepala nuklir, komponen-komponen dan sistem pembuatannya. Rudal-rudal itu sendiri melebihi batasan daya jangkau yang ditetapkan PBB sejauh 93 mil (sekitar 150 km). Penguasa Irak mengakui bahwa ada sekitar 100 Al-Samoud 2 yang mereka miliki. Setengah dari jumlah itu telah berada di tangan militer. Namun, tindakan Irak memulai penghancuran rudal Al-Samoud 2 itu tampaknya belum mengubah pendirian pemerintah AS untuk menyerang Irak. Pemerintah George W. Bush bersikeras bahwa langkah yang mampu menghalangi aksi militernya adalah mundurnya Saddam Hussein disertai dengan pelucutan senjata yang menyeluruh. "Saya kira Presiden Bush telah memberikan keterangan cukup jelas di Oval Office. Dia telah mengulangi untuk kesekian kalinya soal pelucutan senjata dan pergantian rezim," kata juru bicara Gedung Putih, Ari Fleischer, Jumat (1/3) waktu setempat. Menurut Fleischer, Presiden Bush telah memprediksi bahwa Irak akan menghancurkan rudal Al-Samoud 2 yang dimilikinya sebagai bagian dari upaya tipuan belaka. Namun demikian, Fleischer mengungkapkan bahwa Presiden Bush masih berharap perang dapat dihindarkan. Bush mengharapkan Saddam Hussein dan pemimpin Irak lainnya mau mengasingkan diri. "Atau dia akan dilucuti secara total dan menyeluruh," ungkap Fleischer. Pemerintah AS juga menilai bahwa dimulainya penghancuran empat rudal Al-Samoud 2 belumlah cukup. "Jika seseorang mengambil sebuah peluru dari dalam selongsong dimana dia masih memiliki enam peluru lainnya, maka dia belum dapat dikatakan terlucuti," kata Fleischer. Sementara, Menteri Luar Negeri Inggris, Jack Straw, memandang langkah yang diambil pemerintah Irak itu sebagai langkah untuk mengulur-ulur waktu dan menghindari serangan militer. Sebagian besar senjata pemusnah massal, menurut Straw masih tetap disembunyikan oleh penguasa Irak. "Itu adalah pola yang jamak dilakukan," kata dia yang sedang berada di Southport, sebelah barat laut London. Straw mengingatkan tentang dua kata kunci dalam Resolusi 1441 DK PBB yakni menyeluruh dan segera. Itu berarti ketaatan menyeluruh dan segera, kerjasama menyeluruh dan segera, dan pelucutan senjata pemusnah massal secara menyeluruh dan segera. "Bahkan jika Saddam menghancurkan seluruh rudalnya, sejumlah besar bahan kimia berbahaya dan mengandung bibit penyakit masih berada dalam genggaman rezim Saddam," kata Straw yang berbicara di hadapan anggota parlemen dari partainya, Partai Buruh. (Wuragil/afp- Tempo News Room)

Berita terkait

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

2 menit lalu

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember diharapkan tetap profesional dalam bekerja di masyarakat nanti.

Baca Selengkapnya

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

8 menit lalu

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

9 menit lalu

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

Foto dan video konvoi siswa berseragam motif bintang kejora beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya

Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

9 menit lalu

Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

JATAM Kaltim berharap negara lain tak menanam modal di IKN lantaran menilai pembangunan IKN telah banyak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

SK Rektor soal UKT Belum Terbit, BEM UI: Nasib Mahasiswa Baru Terkatung-katung

19 menit lalu

SK Rektor soal UKT Belum Terbit, BEM UI: Nasib Mahasiswa Baru Terkatung-katung

Ketua BEM UI Verrel Uziel mengaku menerima banyak laporan dari mahasiswa baru yang diterima lewat jalur SNBP dan talent scouting yang belum mengetahui soal biaya kuliah.

Baca Selengkapnya

UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

19 menit lalu

UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Rincian biaya UKT jalur SNBP, SNBT, PPKB, SJP, dan SIMAK UI tahun akademik 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Grup EXO yang Pernah Gondol Billboard Music Awards

22 menit lalu

Sepak Terjang Grup EXO yang Pernah Gondol Billboard Music Awards

Sejak resmi dibentuk pada 8 April 2012, EXO telah memenangkan berbagai gelar bergengsi, termasuk Penghargaan Musik Mnet Asian, Golden Disk Awards, dll

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Pemain Timnas Guinea U-23 yang Merumput di Liga Eropa

24 menit lalu

Daftar 16 Pemain Timnas Guinea U-23 yang Merumput di Liga Eropa

Beberapa pemain Timnas Guinea diketahui bermain di liga Eropa, siapa saja?

Baca Selengkapnya

Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024 yang Meraih Perak Tiba di Jakarta, Disambut Menpora

25 menit lalu

Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024 yang Meraih Perak Tiba di Jakarta, Disambut Menpora

Para atlet bulu tangkis dari tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia, yang sama-sama meraih perak, telah kembali ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

29 menit lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya