Beri Nama Anaknya Saw Jet Star, Ini Alasan si Ibu Bayi

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 1 Mei 2016 00:09 WIB

Mobil pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk menyambut penerbangan perdana pesawat Jetstar di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, 10 Desember 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita memberi anaknya "Saw Jet Star" setelah ia secara tak terduga melahirkan di pesawat Jetstar Asia dalam perjalanan dari Singapura ke Myanmar pekan lalu.

Tim yang terdiri dari tiga orang dokter dan kru membantu kelahiran bayi itu, tidak lama setelah pesawat yang telah terbang 3 jam mendarat di Kota Yangon Myanmar, 22 April 2016. Saat dilahirkan, berat Saw Jet Star mencapai 6, 7 ons.

"Ibu dan anak sekarang berada dalam keadaan sehat dan telah dipulangkan dari rumah sakit setempat di Yangon," kata Jetstar Asia dalam sebuah postingan di Facebook, seperti dikutip dari laman Mentalfloss.com, Sabtu, 30 April 2016.

Straits Times melaporkan ibu bayi berasal dari Myanmar dan memang memiliki nama 'Star'. Ia sangat terkesan dengan perawatan yang ia terima dan memutuskan untuk menambah "Jet" di nama bayi sebagai penghornatan kepada maskapai yang dinaikinya itu.

Saw Jet Star adalah bayi pertama yang lahir di pesawat Jetstar Asia dan maskapai ini telah menyumbangkan perlengkapan bayi senilai US$ 744 (Rp 9, 8 juta) untuk keluarga.

Akankah Saw Jet Star juga mendapatkan perjalanan udara gratis seumur hidup? Mungkin tidak, menurut CNN.

Pada 1990, seorang wanita bernama Debbie Owen melahirkan anak perempuan saat terbang dari Ghana ke London dengan pesawat British Airways. Maskapai ini memberikan tiket pesawat gratis untuk anak Owen, Shona, pada ulang tahun ke-18. Namun, Shona tetap membayar untuk penerbangan lain.

MENTALFLOSS | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

12 hari lalu

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

12 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

12 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

15 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

16 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

17 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya