TEMPO.CO, Jakarta - Pelajar Indonesia di Turki, Azwir Nazar, menyatakan tak ada laporan korban asal Indonesia dalam peristiwa bom bunuh diri di Kota Bursa, Turki, Rabu, 27 April 2016 sore. “Belum ada informasi apakah ada WNI yang menjadi korban dalam ledakan tersebut,” kata Azwir melalui pesan pendek kepada Tempo, Rabu malam, 27 April 2016.
Warga Indonesia yang berada di sana dalam keadaan aman. Azwir mengatakan bom itu diledakkan pada hari yang sama dengan kegiatan mahasiswa Indonesia bertajuk “Endonezya Bir Gun” atau “Sehari Indonesia”. “Tadi tempat acara jauh dari kejadian. Acaranya di kampus, sedangkan kejadian di pusat turis di kota,” kata Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki ini.
Baca: Kota Bursa Turki Dihantam Bom Bunuh Diri
Azwir menjelaskan, ada 41 pelajar Indonesia yang kuliah di Bursa. Kebanyakan bersekolah di Uludag Üniversitesi, sebagian lainnya di Bursa Orhangazi Üniversitesi. Azwir berpesan kepada pelajar di sana untuk waspada dan hati-hati di mana pun berada. “Tetap menjalin komunikasi dan koordinasi,” katanya.
Menurut Azwir, Kota Bursa adalah destinasi wisata favorit pelancong dari seluruh dunia. “Terutama WNI yang ikut program travel umrah plus Turki,” ujarnya. Bursa menjadi pilihan, kata dia, karena bisa ditempuh dalam waktu 2,5 jam dari Istanbul dengan kapal feri. “Juga memiliki Gunung Uludag untuk bermain salju.”
REZKI ALVIONITASARI
Berita terkait
Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan
26 Oktober 2017
Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.
Baca SelengkapnyaErdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki
4 Agustus 2017
Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.
Baca SelengkapnyaLagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan
18 Juli 2017
Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya
Baca SelengkapnyaPemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki
7 Juli 2017
Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen
Baca SelengkapnyaJokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan
7 Juli 2017
Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.
Baca SelengkapnyaTerkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan
19 Juni 2017
Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.
Baca SelengkapnyaPaspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat
16 Juni 2017
Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.
Baca SelengkapnyaGebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap
16 Juni 2017
AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington
Baca SelengkapnyaTerkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan
3 Juni 2017
Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.
Baca SelengkapnyaSetelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina
2 Juni 2017
TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.
Baca Selengkapnya