Seorang wanita berlari menghindari semburan air dari belalai gajah dalam perayaan festival air Songkran di provinsi Ayutthaya, utara Bangkok, Thailand, 11 April 2016. Perang air ini juga dapat diikuti oleh wisatawan asing. REUTERS/Jorge Silva
TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan orang menandatangani petisi menolak menunggangi gajah setelah ditemukannya seekor gajah mati di Kamboja. Gajah tersebut mati setelah mengantar wisatawan mengelilingi kompleks Angkor Wat.
Saat itu suhu tercatat 40 derajat Celsius. Operator wisata berjanji mengurangi jam kerja gajah sampai suhu di sana turun. Namun petisi itu meminta pihak berwewenang melarang menunggangi gajah lagi.
Kekejaman sering tidak terlihat secara kasat mata. Petisi tersebut menyatakan kematian gajah kali ini harus menjadi peringatan bagi masyarakat.
Kelompok pembela hak hewan telah lama mengeluhkan praktek pelatihan kejam pada gajah. Kelompok Perlindungan Hewan Dunia menyebutkan menunggangi gajah pada masa liburan panjang merupakan tindakan yang paling kejam.
Beberapa perusahaan pariwisata, termasuk STA, Intrepid, dan Costco, telah berhenti mempromosikan aktivitas populer tersebut kepada pengunjung.
Oan Kiri, Manajer Perusahaan Angkor Elephant, seperti dilansir BBC.com, mengatakan gajah telah ambruk setelah bekerja selama 45 menit dan berjalan 2,1 kilometer (1,2 mil).
"Dokter hewan menyimpulkan bahwa gajah itu meninggal akibat suhu panas yang menyebabkan stres, syok, tekanan darah tinggi, dan serangan jantung," ucapnya.
Gajah tersebut berusia antara 40 dan 45 tahun. Usia itu merupakan usia senja bagi gajah Asia tersebut.
Gajah Asia diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah oleh International Persatuan untuk Konservasi Alam Internasional (Union for Conservation of Nature). Setidaknya ada sekitar 70 gajah peliharaan yang masih bertahan di Kamboja.
Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan
45 hari lalu
Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan
LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.