Memburu Penculik, Tentara Ethiopia Masuk Sudan  

Reporter

Jumat, 22 April 2016 13:43 WIB

Penari tradisional tampil memeriahkan Festival Nasionalisme dan Kebangsaan di Gambela, Ethiopia, 9 Desember 2015. Festival ini dirayakan untuk memperingati kebebasan bangsa Ethiopia dari rezim militer. REUTERS/Tiksa Negeri

TEMPO.CO, Gambela - Pasukan Ethiopia menerobos masuk wilayah Sudan Selatan untuk mencari lebih dari seratus anak yang diculik kelompok militan dari perbatasan Sudan Selatan. Selain itu, penculik membunuh 208 orang.

Menurut sejumlah saksi mata, para penyerang yang menggunakan senjata mesin juga membunuh seseorang yang mencoba menghentikan mereka saat mengambil anak-anak, termasuk perempuan. "Mereka juga mengambil paksa lebih dari 2.000 hewan ternak," ujar saksi mata.

Jumlah anak-anak yang diculik antara 102 dan 125 orang.

"Tentara melakukan pengintaian sebelumnya. Mereka telah mengetahui posisi anak-anak yang diculik itu di Sudan Selatan," ucap Getachew Reda, Menteri Informasi, kepada kantor berita AFP. "Kami mendapatkan persetujuan dari pemerintah Sudan Selatan untuk melakukan operasi militer."

Wartawan Al Jazeera, Catherine Soi, melaporkan dari Gambela, Ethiopia barat, tempat penculikan berlangsung, beberapa saksi mata yang dihubungi mengatakan para pria bersenjata itu terorganisasi dengan baik. Mereka menggunakan seragam militer.

Korban selamat menuturkan kepada Al Jazeera di rumah sakit setempat, tujuh anggota keluarganya tewas dibunuh. Pasien perempuan yang ditembak empat kali menjelaskan, anak laki-lakinya berusia 3 tahun tewas ditembak.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN




Berita terkait

Koshe, Kota Sampah Tragis di Ethiopia Sejak 1964

17 Maret 2017

Koshe, Kota Sampah Tragis di Ethiopia Sejak 1964

Bencana bukit sampah pada Sabtu, 11 Maret 2017, yang menewaskan 113 orang membuat pemerintah berpikir ulang mengenai relokasi TPA Koshe.

Baca Selengkapnya

Bencana Bukit Sampah, Ethiopia Berkabung Tiga Hari

16 Maret 2017

Bencana Bukit Sampah, Ethiopia Berkabung Tiga Hari

Pejabat pemerintahan kota tidak bisa menyebutkan berapa jumlah orang yang berada di lokasi ketika bencana itu terjadi.

Baca Selengkapnya

Longsor Sampah di Ethiopia Tewaskan 113 Orang  

16 Maret 2017

Longsor Sampah di Ethiopia Tewaskan 113 Orang  

Pemerintah Ethiopia berusaha menutup tempat pembuangan sampah ini tahun lalu dan memindahkannya ke tempat baru.

Baca Selengkapnya

Protes Berkepanjangan, Ethiopia Kondisi Darurat  

10 Oktober 2016

Protes Berkepanjangan, Ethiopia Kondisi Darurat  

Itu merupakan status darurat pertama sejak partai penguasa saat ini memenangi pemilu seperempat abad lalu.

Baca Selengkapnya

Rusuh di Ethiopia, Puluhan Orang Tewas  

9 Agustus 2016

Rusuh di Ethiopia, Puluhan Orang Tewas  

Jumlah korban tewas rusuh di Ethiopia mencapai 97 orang dengan rincian 67 orang tewas di Oromia dan 30 lainnya di Amhara ketika mereka berunjuk rasa.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Tanah Longsor di Ethiopia, 100 Orang Tewas

20 Mei 2016

Banjir dan Tanah Longsor di Ethiopia, 100 Orang Tewas

Sekitar seratus orang tewas akibat hantaman banjir dan tanah longsor di Ethiopia yang berlangsung sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Ethiopia Berkabung, 200 Orang Tewas Dibantai  

20 April 2016

Ethiopia Berkabung, 200 Orang Tewas Dibantai  

Selain itu, sejumlah laporan menyebutkan, 108 anak hilang. Mereka diduga diculik oleh pria bersenjata.

Baca Selengkapnya

Serangan di Ethiopia, 200 Tewas dan 100 Anak Hilang

18 April 2016

Serangan di Ethiopia, 200 Tewas dan 100 Anak Hilang

Para penyerang juga mencuri 2.000 hewan ternak milik penduduk setempat.

Baca Selengkapnya

8,2 Juta Penduduk Ethiopia Terancam Kelaparan  

15 Oktober 2015

8,2 Juta Penduduk Ethiopia Terancam Kelaparan  

Pemerintah Ethiopia menyerukan bantuan internasional untuk membantu memberikan makan kepada 8,2 juta warganya.

Baca Selengkapnya

Menjelang Kunjungan Obama, Ethiopia Bebaskan Lima Jurnalis  

9 Juli 2015

Menjelang Kunjungan Obama, Ethiopia Bebaskan Lima Jurnalis  

Komite Perlindungan Jurnalis mencatat 12 wartawan ditahan dengan tuduhan melakukan terorisme.

Baca Selengkapnya