TEMPO.CO, New York – Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, dalam pertemuan di gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa, menantang negara-negara dunia turut serta dalam special session on drugs pada 2016. Juan mengingatkan dunia belum mampu menang melawan narkoba. Dalam kesempatan ini, Juan mengatakan akan mempresentasikan rencana perbaikan kebijakan untuk mengawasi peredaran narkoba dan kejahatan terencana pada pertemuan mendatang.
Pada pertemuan ini, Juan Manuel Santos sempat membocorkan sedikit mengenai rencananya. “Pengukuran dibutuhkan untuk membuat solusi yang lebih efektif, tahan lama, dan berkemanusiaan,” kata Juan seperti yang dilansir The Guardian, Minggu, 17 April 2016.
Dalam pertemuan ini ,Juan menantang pasukan gerilya Kolombia untuk melacak jejak pengedar narkoba. Grup ini mengakui mereka mendanai perang dari pajak narkoba.
“Dalam konflik Kolombia, Farc akan berubah menjadi penghalang dalam upaya pemberantasan narkoba, utamanya memerangi aktor penting pada kasus tersebut. Hal ini terutama terkait dengan kontribusi penyediaan informasi jalur dan fasilitas serta upaya untuk memberantas produksi kokain,” ujarnya.
Juan juga mengaku sudah berbicara dengan para pemberontak. Sejak tahun lalu, untuk mengakhiri perang di Kolombia, pemerintah membuka ruang diskusi dengan Revolutionary Armed Forces of Colombia (FARC) atau pasukan revolusioner Kolombia. Selain itu, pemerintah telah berdiskusi dengan National Liberation Army (ELN) atau pasukan kemerdekaan nasional.
Namun, untuk mewujudkan kesuksesan perang melawan narkoba, Juan menegaskan, pihaknya tidak bisa berjalan sendiri. Apalagi, menurut dia, perang melawan narkoba masih belum selesai hingga saat ini. Padahal perang melawan narkoba sudah dimulai sejak 52 tahun yang lalu, tepatnya pada Single Convention on Narcotic Drugs pada 1961.
Ada tiga hal yang menjadi rencana besar untuk memerangi narkoba, yang diajukan kepada pemimpinb dunia. Pertama dengan pendekatan hak asasi manusia. Artinya, ia meminta stigma kepada pemakai dihilangkan. Poin kedua membuat kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan dan ancaman bagi populasi suatu negara, dibanding hanya berlindung di balik konvensi Internasional.
Poin ketiga adalah tantangan bagi masyarakat global untuk mengadopsi pendekatan komprehensif untuk mengatasi krisis narkoba. Dalam hal ini, Juan menekankan pentingnya upaya preventif, perhatian, rehabilitasi, dan rekonsiliasi untuk para pelaku penyalahgunaan narkoba. Karena itu, Juan meminta hukuman alternatif dari para pengguna selain penjara.
MAWARDAH | THE GUARDIAN | REUTERS
Berita terkait
Kapal Turis Tenggelam di Kolombia, Sembilan Tewas
26 Juni 2017
Sebanyak sembilan orang tewas dan 28 lainnya hilang setelah sebuah kapal turis bertingkat yang membawa sekitar 170 penumpang tenggelam.
Baca SelengkapnyaBertengkar dengan Suami, Perempuan Ini Telan Uang Rp 93,3 Juta
5 Mei 2017
Seorang perempuan di Kolombia harus dioperasi setelah menelan uang kertas senilai US$ 7.000 atau sekitar Rp 93,3 juta setelah bertengkar dengan suaminya.
Baca SelengkapnyaKolombia Makamkan Korban Banjir dan Tanah Longsor
4 April 2017
Menurutnya, Mocoa menerima sepertiga dari hujan bulanan berlangsung pada malam hari.
Baca SelengkapnyaLongsor dan Banjir Kolombia, Tim Pencari Korban Alami Kesulitan
3 April 2017
Tim pencari dan keluarga mengalami kesulitan menembus puing-
puing tertutup lumpur untuk mencari korban banjir dan longsor
di Kolombia
Bencana Longsor, Presiden Kolombia Santos Umumkan Keadaan Darurat
2 April 2017
Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengumumkan keadaan darurat di Mocoa, lokasi banjir bandang dan tanah longsor yang menewaskan lebih 200 orang.
Baca SelengkapnyaTanah Longsor di Kolombia Tewaskan 250 Orang
2 April 2017
Mocoa adalah ibu kota Putumayo, dekat wilayah perbatasan Kolombia dengan Ekuador.
Tanah Longsor di Kolombia, 112 Orang Tewas
2 April 2017
Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menuturkan setidaknya 112 tewas akibat tanah longsor yang melanda wilayah barat daya.
Baca SelengkapnyaKunjungi Makam Escobar, Penyanyi Rap Wiz Khalifa Dikecam Kolombia
27 Maret 2017
Pemerintah Kota Medellin, Kolombia
mengecam musikus rap asal Amerika
Serikat, Wiz Khalifa setelah merilis
foto kunjungannya ke makam Pablo
Escobar.
Kongres Kolombia Setuju Berdamai dengan Pemberontak
1 Desember 2016
Kesepakatan itu mewajibkan sekitar 7.000 anggota FARC menyerahkan senjata dan mulai membentuk partai politik.
Baca SelengkapnyaKolombia Perpanjang Gencatan dengan FARC hingga Akhir Tahun
14 Oktober 2016
Langkah ini ditempuh Santos untuk menyelamatkan pakta perdamaian yang kalah dalam referendum pada 2 Oktober lalu.
Baca Selengkapnya