Diguncang Gempa, Jepang Pastikan Pembangkit Nuklir Aman  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 15 April 2016 13:21 WIB

Petugas pemadam kebakaran berjalan di sekitar reruntuhan bangunan akibat dihantam gempa di Mashiki town, Prefektur Kumamoto, Jepang, 15 April 2016. Pusat gempa tersebut 4,3 mil barat daya Ueki dan 385 mil selatan-tenggara Seoul, Korea Selatan. REUTERS/Kyodo

TEMPO.CO, Tokyo - Sedikitnya sembilan orang tewas dan hampir 1.000 terluka setelah gempa kuat melanda barat daya Jepang pada Kamis, 14 April 2016 pukul 09.30 malam waktu setempat. Gempa dengan kekuatan 6 skala Richter tersebut merobohkan rumah-rumah dan memutus aliran listrik. Namun pemerintah memastikan tidak ada masalah pada pembangkit nuklir di daerah tersebut.

Sampai Jumat pagi waktu setempat, 15 April 2016, seperti dikutip Reuters, gempa susulan yang kuat masih terus mengguncang daerah sekitar Kota Kumamoto. Lebih dari 44 ribu orang diungsikan ke sekolah-sekolah dan pusat-pusat komunitas. Beberapa warga terpaksa bermalam di luar rumah setelah guncangan pertama terjadi. Guncangan tersebut menyebabkan ruas jalan retak, beberapa rumah hancur, dan ubin jatuh dari atap Kumamoto Castle di pusat kota.

“Kami berhasil meringkuk dalam ruang. Itu sebabnya kami berhasil selamat,” kata seorang pria kepada televisi nasional NHK. “Rumah kami hancur, tapi kami semua aman, itulah yang terpenting.”

Lebih dari 3.000 tentara, polisi, dan petugas pemadam kebakaran dari seluruh daerah di Jepang dikerahkan. Bahkan Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan akan mengirim lebih banyak lagi personel jika diperlukan. “Kami akan melakukan segala upaya untuk memastikan keselamatan warga,” katanya.

Sebagian besar korban berasal dari Mashiki, sebuah kota dengan jumlah penduduk sekitar 34 ribu orang, yang berlokasi di dekat pusat gempa. Di daerah tersebut dilaporkan beberapa rumah dan apartemen mengalami kerusakan parah.

“Saya ingin pulang, tapi kami tidak bisa melakukan apa-apa," kata seorang anak laki-laki di sebuah pusat evakuasi kepada stasiun televisi TBS.

Layanan kereta supercepat Shinkansen di Kyushu juga dilaporkan dihentikan setelah satu kereta tergelincir. Beberapa jalan raya ditutup karena adanya retakan.

Kyushu Electric Power Co Inc juga mengatakan aliran listrik untuk sekitar 12.300 rumah tangga terpaksa diputus pada pukul 09.00 waktu setempat. Meski demikian, Nuclear Regulation Authority mengatakan tidak ada masalah di tiga pembangkit nuklir di pulau Kyushu dan dekat Shikoku.

Pasca-gempa, beberapa perusahaan juga menghentikan sementara aktivitas mereka. Juru bicara perusahaan Honda Motor Co mengatakan kegiatan produksi pada pabrik sepeda motor di dekat Kumamoto tersebut ditangguhkan. Sony Corp, Mitsubishi Electric Corp, dan produsen ban Bridgestone Corp juga menghentikan operasi di pabrik mereka untuk sementara.

Sebelumnya, Jepang juga pernah dilanda gempa dengan skala yang lebih besar pada 2011 dan menewaskan sedikitnya 20 ribu orang. Saat itu gempa memicu tsunami besar serta mengakibatkan kebocoran nuklir di Fukushima. Meskipun intensitas gempa yang terjadi Kamis lalu hampir sama dengan yang terjadi pada Maret 2011, tidak adanya tsunami dan kode bangunan yang ketat di Jepang membantu meminimalisasi korban.

REUTERS | SELFY MOMONGAN

Berita terkait

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

2 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

6 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

8 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

13 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

14 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya