Jepang Kapalkan Plutonium ke Amerika, Buat Senjata Nuklir?

Reporter

Rabu, 23 Maret 2016 08:39 WIB

Sepintas pemandangan pada foto sangat indah, namun di balik kecantikan itu tersimpan limbah nuklir dan plutonium yang tingkat radiasinya bisa membunuh manusia kurang dari satu jam. Inilah Danau Karachay di Rusia, tempat paling tercemar di dunia. greendiary.com

TEMPO.CO, Tokai Mura - Kelompok pembela hak-hak lingkungan, Greenpeace, mengungkapkan tentang Jepang yang mengapalkan plutonium ke Amerika Serikat pada Selasa, 22 Maret 2016.

Menurut Greenpeace, plutonium diangkut dari pusat penelitian nuklir di kota pelabuhan Tokai Mura dan ditempatkan di sebuah kapal Inggris bernama Pasifik Egret menuju Departemen Energi Amerika di Savannah River Site, Carolina Selatan.

Badan Energi Atomik Jepang (JAEA) belum mengomentari pernyataan Greenpeace. Begitu pun kedutaan Amerika di Tokyo.

Pengiriman plutonium, sebagaimana dilansir Reuters, adalah hal yang sangat sensitif karena bahan dapat digunakan untuk menghasilkan senjata nuklir atau apa yang disebut bom kotor. Di Jepang, keberadaan senjata juga ditentang masyarakat, karena negara itu pernah dihantam bom nuklir.

Sejak 1992, senjata berbahan plutonium telah ditetapkan sebagai senjata yang sangat berbahaya. Plutonium seberat 331 kilogram cukup untuk menghasilkan sekitar 50 senjata nuklir.

Saat ini Jepang memiliki 50 ton plutonium. Sebagian besar senjata yang dikirim ke Amerika berasal dari pengolahan bahan bakar nuklir di reaktor pembangkit listrik. Jepang menyisakan dua reaktor di pabrik nuklir di Fukushima, Tokyo utara, setelah gempa kuat dan tsunami melanda negara itu pada 2011.

Menurut Panel Internasional tentang Bahan Fosil, Jepang mendapatkan pasokan plutonium dari Amerika, Inggris, dan Prancis untuk proyek JAEA's Fast Critical Assembly di Tokai Mura. Panel menambahkan di situsnya bahwa perjanjian untuk mentransfer kembali dalam bentuk senjata berbahan plutonium ke Amerika Serikat dicapai pada Maret 2014.

REUTERS | MECHOS DE LAROCHA




Berita terkait

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

3 jam lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

1 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

1 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

4 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

6 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

6 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

10 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

11 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

26 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

30 hari lalu

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

Penggemar K-Pop global dan Indonesia meminta Hyundai mundur dari investasi penggunaan PLTU di Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya