TEMPO.CO, Tel Aviv -Hampir separuh Yahudi Israel menginginkan agar warga Palestina disuir atau dipindahkan dari negeri tersebut. Demikian hasil jajak pendapat baru-baru ini di sana.
Pew Research sebuah lembaga penelitian non-partian di Washinngton yang melakukan wawancara satu per satu 5.601 terhadap orang dewasa dari Oktober 2014 hingga Mei 2015, dengan mengajukan pertanyaan, "Apakah orang-orang Arab harus diusir atau dipindahkan dari Israel."
Separuh respondenn Yahudi sangat setuju atau sependapat dengan pertanyaan tersebut, namun sebagian menentang gagasan itu. Hasil polling itu sekaligus menjadi alarm bagi para politisi, pengamat, dan Presiden Israel Reuven Rivlin.
"Kami tidak sedang bebicara mengenai warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza di sini," kata Shibley Telhami, seorang guru besar di Universitas Maryland, kepada Al Jazeera.
"Kami sedang berbicara tentang warga negara yang merupakan 20 persen dari jumlah populasi. Ini menakjubkan. Hal ini tidak hanya memiliki konsekuensi pada sifat negara Israel dan masa depan warga Palestina, tetapi bahkan memberitahu Anda tentang gagasan Yahudi terhadap demokrasi," ucapnya.
Hasil studi oleh kelompok agama sebelumnya yang diluncurkan pada Selasa, 8 Maret 2016, menunjukkan fakta bahwa mayoritas Yahudi yang menetap di daerah pendudukan Tepi Barat, 85 persen setuju pengusiran warga Palestina. Kesimpulan lain, 79 persen Yahudi Israel sangat setuju warag Yahudi mendapatkan perlakuan istimewa di Israel.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel
31 Januari 2022
Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel
Baca SelengkapnyaBiro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel
31 Mei 2018
Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.
Baca SelengkapnyaKedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem
29 Agustus 2017
Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.
Baca SelengkapnyaKesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam
26 Agustus 2017
Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.
Baca SelengkapnyaGereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi
15 Agustus 2017
Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.
Baca SelengkapnyaIsrael akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera
7 Agustus 2017
Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.
Baca SelengkapnyaSensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel
26 Juli 2017
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.
Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza
24 Juli 2017
Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza
14 Mei 2017
Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.
Baca SelengkapnyaBahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel
9 Mei 2017
Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.
Baca Selengkapnya