Demi Gulingkan Najib, Anwar Ibrahim dan Mahathir Bersatu  

Reporter

Jumat, 4 Maret 2016 17:32 WIB

Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim (keempat kanan), meyapa pendukungnya saat acara pemakaman ayahnya Ibrahim Abdul Rahman, saat berada di rumahnya di Kuala Lumpur, Malaysia, 5 April 2015. AP/Joshua Paul

TEMPO.CO, Jakarta - Datuk Seri Anwar Ibrahim yang sedang menjalani hukuman penjara menyatakan dukungan terhadap mantan Perdana Menteri, yang juga musuh lamanya, Tun Dr Mahathir Mohamad dalam usahanya memberi tekanan kepada Datuk Seri Najib Tun Razak, Perdana Menteri Malaysia saat ini, untuk mengundurkan diri.

"Saya mendukung pendirian mitra dari masyarakat sipil, partai politik, dan individu-individu, termasuk Tun Dr Mahathir, Tan Sri Muhyiddin Yassin, dan lain-lain, untuk memobilisasi kekuatan dan kesepahaman bersama seperti disuarakan oleh pemimpin oposisi baru-baru ini. Kesepahaman bersama ini akan berfokus untuk menuntut pengunduran diri Najib selaku Perdana Menteri yang telah nyata gagal menjalankan negara," kata Anwar dalam satu pernyataan melalui situs Facebook-nya pada Kamis, 3 Maret 2016.

Intervensi Anwar dari sel penjaranya menandai perkembangan dramatis terbaru dalam kekacauan politik yang bahkan telah digambarkan oleh adik Najib, Nazir Razak, sebagai "Game of Thrones" Malaysia.

Anwar kini menjalani hukuman penjara lima tahun di penjara Sungai Buloh atas tuduhan mencabuli bekas pembantunya, Mohd Saiful Bukhari Azlan, tujuh tahun lalu.

Mantan wakil perdana menteri yang dipecat dari UMNO pada 1998 yang masa itu dipimpin Mahathir mengatakan sudah saatnya rakyat bersatu dalam usaha ini tanpa membatasi agenda dan permusuhan pribadi.

"Kita harus menyusun peta jalan baru untuk menyelamatkan negara," katanya, seperti yang dilansir Star Online pada 3 Maret 2016.

Anwar mengatakan tuntutan perubahan itu akan melibatkan reformasi institusi utama dalam negara. Bahkan, kata dia, hak rakyat harus dikembalikan melalui sistem pemilu dan peradilan yang bersih, serta media yang bebas.

"Kebijakan ekonomi juga harus diubah untuk mengutamakan ulang upaya ke arah pertumbuhan yang segar dan distribusi kekayaan yang adil," kata Anwar.

Dia mengatakan warga sudah belajar dari sejarah bahwa transisi kekuasaan yang berarti bukanlah transisi tokoh semata, melainkan perubahan sistem.

Dengan bersatunya Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar dengan Mahathir, yang notabene adalah musuhnya, menandakan berakhirnya permusuhan selama hampir 22 tahun.

Meskipun demikian, Nurul Izzah, anak sulung Anwar, mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa "semangat" persatuan untuk menggulingkan Najib tidak lantas membebaskan Mahathir dari "pelanggaran dan kesalahan masa lalunya, termasuk kesalahan perhitungan ekonomi yang besar saat masih berkuasa."

Pernyataan Anwar hadir setelah Muhyiddin menyatakan kesiapan untuk bergabung dengan himpunan pada 27 Maret ini untuk mendesak pengunduran diri Najib sebagai perdana menteri.

Rencana itu mendapat dukungan dari mantan perdana menteri Dr Mahathir yang sudah menyatakan kesediaan untuk turut serta dalam himpunan tersebut.

Anwar merupakan penasihat Partai Keadilan Rakyat dan ketua umum Pakatan Rakyat, yang merupakan oposisi Malaysia. Semasa awal politiknya, dia merupakan 'anak didik' Mahathir Mohamad, tapi kemudian dia tampil sebagai seorang pengkritik Mahathir yang lantang.

Dia didepak dari UMNO setelah berbeda visi dengan Mahathir, terutama pada krisis Asia 1998. Saat itu Anwar yang merupakan wakil perdana menteri ingin meminjam uang di Bank Dunia dan IMF, tapi tidak disetujui Mahathir yang memegang jabatan perdana menteri saat itu.

Anwar juga pernah mencoba menggulingkan Mahathir dari UMNO setelah menganggap dia tidak terlalu islami.

THE STAR ONLINE | TELEGRAPH | THE MALAYSIAN INSIDER|YON DEMA

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

22 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

7 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya