TEMPO.CO, Jakarta - Seorang ayah di Pakistan tega menghabisi nyawa putri kandungnya dengan menembaknya di depan umum. 'Pembunuhan demi kehormatan' terhadap anaknya yang berusia 18 tahun tersebut dilakukan setelah remaja itu gagal memberitahunya ke mana dia pergi selama lima jam.
Menurut polisi, Mohammad Rehmat sedang diburu setelah membunuh putrinya, Komal Bibi, kemarin. "Ayah melarikan diri setelah membunuh putrinya dan polisi sedang mencari dia," kata pejabat polisi setempat Mohammad Yaqoob, seperti yang dilansir The Hindu pada 2 Maret 2016.
Kejadian tersebut terjadi sehari setelah direktur film Pakistan memenangkan penghargaan Oscar untuk film dokumenter tentang pembunuhan seperti itu yang banyak terjadi di negara ini.
Film dokumenter A Girl in the River: The Price of Forgiveness, menceritakan kisah seorang pejuang hak-hak perempuan, memenangkan Academy Award untuk film dokumenter pendek terbaik pada perhelatan bertabur bintang di Hollywood pada hari Minggu.
Ratusan perempuan dibunuh oleh keluarga mereka di Pakistan setiap tahun dengan alasan membela keluarga "kehormatan".
Menurut undang-undang Pakistan, pria yang membunuh saudara wanita dapat terlepas hukuman jika 'diampuni' keluarga korban dan Perdana Menteri Nawaz Sharif berjanji menghapus 'pembunuhan demi kehormatan' itu.
Terpisah, sebuah pengadilan di sini, menjatuhkan hukuman mati terhadap dua beradik pria karena membunuh adik perempuan serta adik ipar mereka pada 2009 setelah pasangan itu menikah tanpa izin keluarga.