Di Balik Tradisi Mayat Menikahi Mayat di Cina

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 2 Maret 2016 18:45 WIB

Ilustrasi Mayat

TEMPO.CO, Beijing - Bujangan yang sudah meninggal di pedalaman Cina sekarang pun bisa mendapat jodoh dengan munculnya kembali satu adat yang aneh. Masyarakat Cina pada satu ketika dulu mengamalkan adat yang dikenal sebagai "Pernikahan dengan mayat". Acara ini melibatkan pria lajang yang meninggal dikawinkan dengan mayat seorang perempuan.

Adat itu dilarang setelah pembentukan Republik Rakyat Cina pada 1949. Namun, bila terjadi pencurian mayat yang terus-menerus di wilayah desa Shanxi, sebagai tanda adat usang 'pernikahan dengan mayat' kembali dipraktekkan. Pada 29 Feb, Shanghaiist melaporkan daerah Hongtong di selatan menyaksikan setidaknya 36 pencurian mayat wanita dalam tiga tahun terakhir.

Dalam upacara pernikahan dengan mayat ini, kerangka perempuan diikat dengan kawat baja dan diberi pakaian sebelum dikubur bersama pria lajang yang sudah meninggal dunia sebagai "istrinya". Banyak penduduk desa percaya jika anggota keluarga pria meninggal sebelum menikah, mereka harus mencarikannya pasangan untuk menjadi teman hidup mereka di dunia lain.

Ada banyak alasan untuk hal ini. Tambahan lagi, mereka percaya kegagalan untuk menemukan pasangan untuk tumbuh bersama saudara lelaki bujang yang mati akan membawa nasib buruk bagi kehidupan mereka. Upacara pernikahan dengan mayat diamalkan sepanjang era feodal Cina dan terutama populer di abad ke-10 sewaktu Dinasti Song.

Setelah adat ini dilarang, masyarakat desa Cina masih melanjutkan kebiasaan ini dengan menggunakan gambar atau patung yang dibuat dari kertas atau adonan. Menurut Shanghaiist, ketika penduduk China semakin mewah, praktek menggunakan mayat yang nyata muncul kembali di beberapa wilayah desa provinsi Shanxi, wilayah utara Henan dan provinsi Shaanxi.

Star Online mengutip wakil direktur Asosiasi Sastra Rakyat dan Kesenian, Chang Sixin yang menyatakan bahwa ada juga agen serta perusahaan mencari jodoh untuk mencarikan pasangan "mayat perempuan" bagi pria lajang yang meninggal dunia. Menurut hukum pidana Cina, mereka yang mencuri atau merusak mayat bisa dipenjara tiga tahun.

Hukan yang ringan ini menyebabkan pencuri mayat masih melanjutkan bisnis yang menyeramkan ini. Mereka yang putus asa untuk menemukan mayat dapat menghabiskan sampai 100 ribu yuan untuk mendapatkan mayat perempuan yang baru meninggal dunia sedangkan mayat sudah berdekade dikuburkan dapat dibeli dengan harga sekitar 5.000 yuan.

Mencuri mayat bukan hal baru di Cina. Kasus ini terjadi bertahun-tahun lamanya dan kebiasaannya musiman, tergantung permintaan. Perbuatan pencuri mayat itu menimbulkan keresahan di kalangan penduduk desa. Di kampung Shengou, ada keluarga yang mulai memindahkan kuburan keluarga mereka di daerah pegunungan ke tempat yang dekat dengan rumah mereka.

Malahan ada yang menyewa orang untuk menjaga makam keluarga mereka, memperkuat kubur dengan memasang baja serta menempatkan kamera di atas kuburan. Adat Cina yang pelik ini juga memberi ilham untuk menghasilkan cerita fiksi termasuk novel Yangsze Choo, 'The Ghost Bride', latar belakang zaman penjajahan di Malaya pada abad ke-19.

Kisah ini tentang wanita muda yang menerima lamaran dari keluarga berada di Melaka untuk mengawini anak lelaki mereka yang sudah meninggal dunia. Satu lagi kisah yang terinspirasi dari pernikahan dengan mayat ini cerita animasi 'Corpse Bride', kisah pemuda yang secara tidak sengaja menikah dengan mayat ketika terjadi kesalahan saat latihan pernikahan.

SHANGHAIIST | XINHUA | STAR ONLINE | YON DEMA

Berita terkait

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

8 jam lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

4 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

4 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

4 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

4 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

5 hari lalu

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

2 tersangka pembunuhan berencana, AH dan N, membuat skenario palsu dalam kasus pembunuhan AH, pemilik warung Madura.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

5 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

5 hari lalu

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

Pelaku pembunuhan berencana menghabisi sepupunya dengan alasan sakit hati karena diperlakuan tak baik.

Baca Selengkapnya