TEMPO.CO, Tripoli - Pemerintah Libya yang diakui internasional menolak sejumlah laporan yang menyebutkan bahwa pasukan khusus Prancis telah bertempur melawan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Pemerintah Libya tidak mengizinkan dan tidak akan memperkenankan pasukan asing memasuki wilayah Libya," kata juru bicara pemerintah, Hatem el-Quraybi, kepada kantor berita pemerintah LANA.
Baca juga: Pasca Apartheid, Ratusan Ribu Kulit Putih Afsel Hidup Miskin
"Pasukan gagah berani kami di Angkatan Bersenjata Arab Libya telah berhasil membebaskan Benghazi dari tangan teroris tanpa dukungan dari komunitas internasional," ucapnya.
Sebelumnya, koran Prancis, Le Monde, pada edisi Rabu, 24 Februari 2016, mengatakan pasukan khusus dan anggota keamanan eksternal EGSE Prancis berada di Libya untuk melakukan operasi bawah tanah melawan ISIS, jumlahnya mencapai ribuan.
Baca juga: Bagaimana Bedak Johnson & Johnson Dituding Pemicu Kanker?
Surat kabar ini juga memberitakan bahwa sebuah serangan udara yang diprakarsai Prancis pada November 2015 berhasil membunuh pemimpin tertinggi ISIS di Libya, Abu Ali. Berita ini membuat Prancis melakukan penyelidikan resmi karena dianggap ada yang membocorkan aksi tersebut.
"Berita itu tidak benar. Kami membantah laporan tersebut," kata El-Quraybi kepada AFP, Kamis malam, 25 Februari 2016, waktu setempat, setelah dia dimintai komentarnya mengenai berita di Le Monde.
Baca juga: Kuburan Islam Tertua di Eropa Ditemukan di Prancis
LANA juga mengutip keterangan Wanis Bukhamada, komandan pasukan khusus di militer pemerintah Libya, yang mengatakan, "Hanya orang-orang hebat Libya yang sanggup menumpas terorisme di Benghazi."
Namun demikian, sehari sebelumnya, pemerintahan di Tripoli yang tidak diakui internasional menyatakan, pasukan khusus Prancis sedang berada di Libya untuk bertempur di Benghazi.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas
10 September 2018
Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.
Baca SelengkapnyaTrump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara
18 Mei 2018
Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.
Baca SelengkapnyaSempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan
11 Juni 2017
Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.
Baca SelengkapnyaISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya
28 Februari 2017
Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.
Baca SelengkapnyaBulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya
22 Februari 2017
Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.
Baca SelengkapnyaLibya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa
5 Februari 2017
Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.
Baca SelengkapnyaGara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas
21 November 2016
Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.
Baca SelengkapnyaTragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
3 Oktober 2016
"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."
Baca SelengkapnyaLibya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS
17 Agustus 2016
"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya
2 Agustus 2016
Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).
Baca Selengkapnya