Warga berkumpul dekat lokasi meledaknya dua bom di Zahra, Homs, Suriah, 21 Februari 2016. Masih belum jelas dalang di balik pemboman itu, namun Badan Pengamat Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) menjatuhkan kecurigaan terhadap kelompok militan ISIS. SANA via AP
TEMPO.CO, Damaskus - Bom meledak di Kota Homs dan Damaskus, Suriah, Minggu, 21 Februari 2016. Setidaknya, 100 orang tewas akibat insiden tersebut.
"Sekitar 57 orang tewas dari warga sipil di Kota Homs," tulis BBC, Senin, 22 Februari 2016.
Serangan di Kota Homs berasal dari bom mobil, sementara di Damaskus dilaporkan terjadi empat ledakan di pinggiran selatan Sayyida Zeinab. Diperkirakan 50 orang tewas.
Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di Damaskus dan Homs. Kedua kota ini disebut-sebut telah lama menjadi sasaran kelompok radikal itu.
Di Homs, ledakan terjadi di sebuah distrik yang didominasi kaum Alawit, sekte yang dekat dengan Presiden Bashar Al Assad. Satu lokasi ledakan di Damaskus merupakan tempat suci umat muslim syiah. Di sana terdapat makam cucu Nabi Muhammad SAW.
Televisi nasional Suriah melaporkan, setidaknya 50 orang tewas dan 200 orang terluka. Namun laporan lain menyebutkan korban tewas masih terus bertambah hingga 100 orang.