Amerika Serang Kamp ISIS, 2 Staf Kedutaan Serbia Tewas  

Reporter

Minggu, 21 Februari 2016 02:48 WIB

Isa Dare, meneriakan Allahu Akbar setelah meledakan empat tahanan militan ISIS di Raqqa, Suriah. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Dua staf kedutaan Serbia yang telah disandera sejak November tahun lalu tewas pada Jumat, 20 Februari 2016, saat pasukan angkatan udara Amerika Serikat menyerang markas anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di bagian barat Suriah.

Penyerangan ini menyebabkan puluhan orang tewas, di antaranya Sladjana Stankovic, petugas komunikasi, dan seorang supir Jovica Stepic. Mereka disandera saat konvoi diplomatiknya bersama duta besar diserang di dekat pesisir Sabratha.

“Rupanya, Amerika tidak menyadari bahwa ada warga asing yang disandera di sana," kata Perdana Menteri Serbia Aleksandar Vucic saat konferensi pers di Belgrade, sebagaimana dilansir Guardian, Sabtu, 20 Februari 2016.

Menteri Luar Negeri Ivica Dacic pada konferensi pers sebelumnya mengatakan, kabar tentang kematian dua warganya itu telah disampaikan ke Serbia oleh para pejabat. Tapi, saat itu pemerintah Libya belum memberikan konfirmasi. “Kami mendapatkan informasi, termasuk foto yang jelas menunjukkan bahwa kabar ini kemungkinan benar,” kata dia.

Pesawat tempuri F-15E milik Amerika menyerang sebuah kamp pelatihan di pedesaan Libya dekat perbatasan Tunisia pada Jumat, 19 Februari dan menewaskan puluhan orang. Operasi ini dijalankan lantaran ISIS dianggap bertanggung jawab atas serangan mematikan yang terjadi di Tunisia tahun lalu.

Dacic mengatakan, pemerintah Serbia sebenarnya telah mengetahui keberadaan para sandera dan sedang mengupayakan pembebasan mereka. Demi membebaskan sandera itu, tuturnya, tentara Libya sudah mempertimbangkan operasi pembebasan sandera.

Sayangnya, serangan terhadap ISIS di Libya membuat pemerintah Serbia gagal menyelamatkan nyawa Sladjana dan Jovica. Dacic akan segera mencari penjelasan resmi dari kedua negara, Libya dan Amerika Serikat, tentang fakta-fakta yang ada dan prosedur pemilihan target.

GUARDIAN | AHMAD FAIZ.

Berita terkait

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

1 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

6 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

8 hari lalu

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

8 hari lalu

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

9 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

10 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

10 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya