WSJ: Najib Terima Dana dari Perusahaan, Bukan Donasi Saudi  

Reporter

Jumat, 19 Februari 2016 14:43 WIB

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Uang miliaran ringgit yang ditemukan di rekening Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak diduga kuat tidak berasal dari donasi keluarga Kerajaan Arab Saudi.

Menurut hasil penelusuran Editor Keuangan Wall Street Journal (WSJ) Ken Brown, uang berasal dari perusahaan yang terlibat proyek 1Malaysia Pengembangan Berhad (1MDB). Seperti dikutip dari laman Malaysianinsider.com, Jumat, 19 Februari 2016, mereka memiliki bukti pendukung dan penyelidikan internasional yang sedang berlangsung terkait dengan 1MDB dapat membuat Najib berhadapan dengan aparat berwenang.

"Laporan kami menunjukkan bahwa uang tidak datang dari Arab Saudi, tapi dari sekelompok perusahaan dan rekening bank yang terkait dengan 1MDB," kata Brown dalam wawancara yang dimuat di ABC News pada 12 Februari 2016. "Temuan kami sejauh ini belum dipertentangkan dan kami memiliki banyak bukti untuk mendukung itu."

WST sedang melakukan penyelidikan ke luar negeri dan mengatakan informasi perlahan akan menetes keluar dalam beberapa bulan ke depan. "Saya pikir, Anda tahu akan sulit untuk tetap jauh dari Perdana Menteri," ujar Brown, mengacu pada arah penyelidikan.

Brown juga menambahkan, ia percaya amendemen yang diusulkan Jaksa Agung Tan Sri Mohamed Apandi Ali tentang Undang-Undang Official Secrets 1972 dibuat karena pemerintah ingin Malaysia berhenti berbicara tentang uang yang Najib terima. Menyebut amendemen yang diusulkan sebagai "tindakan ekstrem", Brown mengatakan tidak mengherankan jika Apandi akhirnya menutup investigasi dana yang diterima Najib.

Usul untuk menahan wartawan yang menolak mengungkapkan sumber informasi itu juga sebagai langkah untuk melumpuhkan organisasi berita. "Tahun lalu mereka menutup beberapa organisasi berita yang telah melaporkan skandal. Mereka benar-benar mencoba membatasi karena takut itu lebih terlihat buruk bagi pemerintah," tutur Brown.

Pada Juli tahun lalu, WSJ dan Sarawak Report melaporkan bahwa SRC International Sdn Bhd mentransfer uang 42 juta ringgit Malaysia ke rekening bank pribadi Najib. Uang ditransfer antara Desember 2014 dan Februari 2015 melalui anak perusahaan SRC International, Gandingan Mentari Sdn Bhd; dan perusahaan yang terpisah, Ihsan Perdana Sdn Bhd.

Namun, setelah enam bulan penyelidikan, Apandi pada 26 Januari 2016 mengatakan tidak ada perbuatan kriminal karena dana yang Najib terima berasal dari sumbangan keluarga Kerajaan Arab Saudi.

THE MALAYSIAN INSIDER | MECHOS DE LAORCHA


Berita terkait

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

12 jam lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

1 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

2 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

4 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

6 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

7 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

7 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

8 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

9 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya