Seorang dosen yang berjalan dengan menggunakan tongkat, dievakuasi oleh petugas usai terjadinya serangan di Universitas Bacha Khan di Charsadda, Pakistan, 20 Januari 2016. Menurut saksi, kelompok militan bersenjata yang berjumlah sedikirnya 3 orang, telah menembaki secara membabi buta ke sejumlah kelas dan asrama. REUTERS
TEMPO.CO, Karachi - Pakistan, Kamis, 21 Januari 2016, menuding serangan mematikan terhadap sebuah kampus di sebelah barat daya negara dirancang sekelompok ekstremis di Afganistan. "Serangan ini lintas perbatasan, bertujuan merusak upaya perdamaian di kawasan."
Sedikitnya 21 orang dilaporkan tewas dalam serangan ke sebuah universitas di sebelah barat Pakistan pada Rabu, 20 Januari 2016. Sekelompok sempalan Taliban Pakistan yang dipimpin Mansoorr Omar mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Pejabat keamanan Pakistan secara pribadi mengatakan para penyerang mendapatkan suplai informasi dari dinas intelijen di India dan Afganistan. Pendapat ini berkali-kali diulang para pengamat Pakistan di sejumlah media. Namun Kabul dan New Delhi menolaknya. Bahkan Menteri Luar Negeri India menyatakan pendapat tersebut adalah, "Sebuah tuduhan yang tidak berdasar."
Juru bicara militer Pakistan, Letnan Kolonel Asim Bajwa, menuturkan serangan mematikan itu dikendalikan dari sebuah lokasi di Afganistan melalui sebuah telepon milik warga Afganistan oleh militan Taliban Pakistan.
Bajwa berujar, Kepala Angkatan Bersenjata Pakistan Jenderal Raheel Sharif telah berbagi informasi secara rinci dengan Presiden Afganistan Ashraf Ghani, Kepala Eksekutif Afganistan Abdullah Abdullah, dan Komandan Pasukan Gabungan di Afganistan Jenderal John Campbell.
Kabul menolak segala tuduhan Pakistan. "Pemerintah Afganistan menolak tudingan yang disampaikan dari luar negara. Operasi teroris di Pakistan dilakukan dari Pakistan," ucap Javid Faisak, juru bicara Abdullah.
Serangkaian serangan keji yang berlangsung di India, Pakistan, dan Afganistan sejak awal tahun baru disusul saling tuding di antara tiga negara menjadi tantangan berat untuk menstabilkan keamanan di kawasan.
"Menyalahkan pihak lain adalah upaya lari dari tanggung jawab. Itu adalah bentuk kegagalan dan kelemahan Anda," ujar Ijaz Khan, profesor hubungan internasional dari Universitas Peshawar. "Alih-alih introspeksi, Anda justru menyalahkan orang lain."