Reaksi Tentara Pembebasan Suriah saat menembakkan roket ke arah pasukan loyalis Presiden Suriah Bashar al-Assad, di dekat Deraa, Suriah, 2 Januari 2016. Sekitar 500 ribu orang mengungsi dari Suriah dan mencari suaka ke negara lainnya. REUTERS/Alaa Al-Faqi
TEMPO.CO, Damaskus - Aktivis Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah melaporkan bahwa serangan udara di sebuah penjara yang dikendalikan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda di barat laut Suriah telah menewaskan sedikitnya 39 orang.
Sebagaimana dilansir laman Time, 9 Januari 2016, Observatorium yang berbasis di Inggris itu mengatakan, di antara 39 orang yang tewas, terdapat milisi Al-Nusra Front. Agence France Presse melaporkan, lima warga sipil—termasuk seorang anak kecil—ada di antara korban yang meninggal.
Al-Nusra Front adalah salah satu dari banyak kelompok militan bukan ISIS yang beroperasi di Suriah.
Observatorium juga mengatakan, selain penjara Al-Qaeda, empat peluru kendali (rudal) yang ditembakan pesawat-pesawat tempur juga melanda pengadilan Islam yang juga mencakup penjara serta jalan terdekat yang menghubungkan pengadilan dengan pasar.
Sementara itu, jumlah korban lebih besar dilaporkan oleh Komite Koordinasi Lokal, kelompok aktivis yang lain. Mereka mengatakan serangan udara itu menewaskan 51 orang.
Dalam laporannya, Time tidak menyebutkan koalisi udara mana yang telah melakukan serangan tersebut. Sedangkan laman The National menyebutkan serangan udara itu dilakukan Rusia.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
3 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
6 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.