Serang Mavi Marmara, Israel dan Turki Perbaiki Hubungan  

Reporter

Jumat, 18 Desember 2015 19:55 WIB

Kapal Mavi Marmara. AP/Burhan Ozbilici

TEMPO.CO, Yerusalem - Israel dan Turki telah sampai pada sebuah kesepakatan awal untuk memulai memperbaiki hubungan diplomatik sepenuhnya setelah bertahun-tahun terjerumus ke jurang kebekuan. Keterangan tersebut disampaikan pejabat Israel kepada media pada Kamis, 17 Desember 2015.

Kedua negara, jelas pejabat yang tak bersedia disebutkan namanya, sempat mengalami ketegangan menyusul serangan mematikan pada 2010 yang dilakukan pasukan komando Israel terhadap aktivis Turki yang berada di kapal penumpang Mavi Marmara untuk tujuan Jalur Gaza. “Kapal tersebut memasuki perairan yang diblokade angkatan laut Israel,” ucapnya.

Mavi Marmara adalah kapal penumpang pembawa bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza yang diserang oleh pasukan komando Israel menyebabkan sembilan aktivis tewas. Belakangan, aktivis ke-10 juga tewas setelah mengalami luka serius.

Pejabat Israel lainnya, yang juga tak mau disebutkan identitasnya, menerangkan, Israel akan memberikan bantuan kompensasi kepada keluarga korban pembunuhan di Kapal Marvi Marmara.

“Israel akan memberikan kompensasi sekitar US$ 20 juta atau setara dengan Rp 278 miliar kepada keluarga korban,” tulis sejumlah media Israel. Namun juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon, mengatakan angka pemberian kompensasi belum ditetapkan.

Dari Turki, diperoleh keterangan negara tersebut membatalkan tuntutan kejahatan terhadap pejabat Israel dan setuju mencegah pemimpin Hamas, gerakan Islam yang menguasai Gaza, memasuki Turki. Selama ini Israel menuduh pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri, menjadi otak penyerangan terhadap warga Israel di tepi barat melalui Turki.

“Kedua negara juga sepakat akan membuka kantor kedutaan masing-masing di ibu kota negara serta mendiskusikan pembangunan pipa jalur gas alam dari Israel menuju Turki,” kata pejabat Israel.

Kesepakatan ini diumumkan beberapa hari setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada wartawan bahwa rekonsiliasi akan menjadi baik bagi kami, Israel, Palestina, dan kawasan Timur Tengah.




NEW YORK TIMES | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya