Seniman India Sudarshan Patnaik menyelesaikan patung pasir yang dibuat untuk mendoakan keselamatan penumpang pesawat Malaysian Airlines penerbangan MH370, di pantai Puri, India (9/3). Pesawat ini membawa 227 penumpang dan 12 awak menghilang di Laut Cina Selatan pada Sabtu Lalu saat terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing. REUTERS/Stringer
TEMPO.CO, Canberra - Hampir dua tahun pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang, Australia yang memimpin pencarian di belahan selatan Samudera Hindia, meyakini telah menemukan titik terang setelah menyisir wilayah yang tepat. "Tigaperempat hotspot dalam zona pencarian telah dijelajahi," kata Wakil Perdana Menteri Australia, Warren Truss, kepada wartawan di Canberra, 3 Desember 2015.
Biro Keamanan Transportasi Australia sebelumnya mengatakan bahwa analisa terbaru menyimpulkan kemungkinan terbesar pesawat berada di lokasi pencarian. Wilayah tersebut mencakup 120 ribu kilometer persegi di Samudera Hindia, sebelah selatan Australia Barat.
Sebuah flaperon dari pesawat jenis yang sama dengan MH 370 ditemukan di Pulau Reunion, Juli lalu, tapi tidak ada lagi jejak pesawat yang ditemukan. Pencarian pesawat dipimpin oleh pensiunan Marsekal Udara Sir Angus Houston, mantan Kepala Angkatan Bersenjata Australia.
Pesawat Boeing 777-200ER milik maskapai penerbangan Malaysia hilang pada 8 Maret 2014. Pesawat itu berawak 12 orang dengan membawa 227 penumpang dari 14 kebangsaan. Sebanyak 154 di antaranya adalah warga Cina dan tujuh penumpang asal Indonesia .
Jalur penerbangan terakhir pesawat nahas itu masih misteri. Tidak jelas mengapa dialihkan ribuan kilometer dari rute Kuala Lumpur-Beijing, dan mengapa tiba-tiba menghilang.
Pesawat diketahui membelok ke barat dari jalur penerbangan. Setelah menghilang dari radar sipil, radar militer di Teluk Thailand menangkapnya. Analisa satellit komunikasi melacak jejak pesawat ke Samudera Hindia.
Namun tidak ada tanda-tanda pesawat ditemukan hingga sebuah flaperon terdampar di tepi pantai Pulau Reunion, milik Prancis di lepas pantai timur Madagasgar 29 Juli lalu. Sempat dilakukan pencarian selama sebulan, tapi tidak ada puing lain yang ditemukan.
Analisa terbaru "MH370 -Definition of Underwater Search Areas" akan mempersempit wilayah pencarian hingga 44.000 di Samudera Hindia. "Kami optimistis dan penuh harapan bahwa pencarian akan menghasilkan penemuan lokasi pesawat," kata Truss.
Laporan yang dirilis Australian Defence Science and Technology Group itu memastikan jalur penerbangan menggunakan dinamika pesawat dan data yang dikumpulkan dari jaringan satelit.
Tiga kapal Australia dikerahkan dalam pencarian menggunakan sonar air. Kapal keempat yang disediakan Cina diperkirakan akan bergabung dalam pencarian pada Januari tahun depan.
Seluruh prosedur dijadwalkan berlanjut hingga seluruh zona diselidiki, menurut Truss hingga pertengahan 2016.
Selain kapal, Cina akan menyumbang dana pencarian 20 juta dolar Australia. total biaya yang dikeluarkan mencapai 180 juta dolar Australia. Dimana Australia berkontribusi 60 juta dolar dan Malaysia 100 juta dolar.