ISIS Bangun Taman Bermain Anak-anak, Apa Saja Isinya

Reporter

Selasa, 6 Oktober 2015 22:30 WIB

Keceriaan seorang anak perempuan saat bermain di kolam renang di Toshimaen, Tokyo, Jepang, 26 Juli 2015. Sekitar 12.000 pengunjung datang ketempat ini karena suhu mencapai 36 celsius. AP/Shizuo Kambayashi

TEMPO.CO, Damaskus - Negara Islam Irak dan al-Sham (ISIS) mengklaim telah membuka dua taman bermain untuk anak-anak yang hidup di bawah rezim tirani mereka.

Satu set foto yang dirilis kelompok teror tersebut menunjukkan anak-anak tertawa dan tersenyum saat menikmati sejumlah wahana, termasuk cangkir teh berputar, roda Ferris, dan ayunan berkarat.

Seperti dilansir Metro.co.uk pada Selasa, 6 Oktober 2015, dua taman dilaporkan dibuka di Fallujah, Irak, dan di Kota Raqqa, Suriah, untuk menandai perayaan Idul Adha pekan lalu.

Namun, meskipun anak-anak tampaknya tengah tersenyum, latar belakang foto yang menunjukkan bangunan hancur adalah pengingat jelas tentang realitas yang sebenarnya terjadi.

Hal tersebut dianggap sebagai upaya terbaru ISIS memberikan penampilan menjadi negara yang sah dengan warga yang dapat hidup normal.

Charlie Winter dari Quilliam mengatakan, "Hal semacam ini telah keluar dari ISIS selama bertahun-tahun. ISIS mencoba menunjukkan bahwa orang-orang bahagia di sana dan mereka lebih baik daripada pemerintah."

Selain itu, kelompok ekstremis tersebut telah mengeluarkan kartu tanda penduduk, surat izin mengemudi, dan paspor khusus.

METRO.CO.UK | YON DEMA




Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya