Kabut Asap, Perusahaan Penang Minta Kompensasi Indonesia  

Reporter

Senin, 5 Oktober 2015 22:13 WIB

Foto udara kebakaran hutan di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, 18 September 2015. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan ada perusahaan Malaysia yang diduga turut andil dalam pembakaran hutan di Indonesia. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Penang - Asosiasi China Malaysia di Penang (MCA) mendesak agar pemerintah Malaysia meminta pemerintah Indonesia memberikan kompensasi atas kerugian akibat kabut asap. Hal ini dikatakan Chew Mei Fun, pimpinan parpol tersebut, seperti dilansir oleh Bernama pada channelnewsasia.com, Senin, 5 Oktober 2015.

Setiap tahun penduduk Malaysia menderita akibat kabut asap pembakaran hutan di Indonesia. “Begitu konyolnya mereka tidak memecahkan masalah ini. Saya pikir kita harus meminta mereka untuk memberi kompensasi. Anak-anak kita tidak bisa pergi ke sekolah. Pada saat yang sama, tak akan ada yang datang untuk mengunjungi Malaysia,” ungkap Chew Mei Fun pada wartawan saat Gathering Pertengahan Musim Gugur di George Town pada 4 Oktober 2015.


Chew Mei Fun, yang juga Wakil Menteri Perempuan, Keluarga dan Menteri Pengembangan Masyarakat menyarankan para orang tua dan guru TK untuk membatasi kegiatan anak-anak di luar ruangan.


Namun Kepala Pusat Hubungan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Eka W Soegiri belum menerima surat dari Asosiasi China Malaysia tersebut. “Kementerian sama sekali belum menerima laporan tersebut,” ujar Eka.

Kepala MCA menuding kabut asap dari Indonesia telah membuat sektor bisnis di negara-nya menurun sebesar 30 persen. Ia juga beranggapan bahwa kabut asap ini juga telah menyebabkan banyak warga negara Malaysia yang sakit sehingga meningkatkan pengeluaran untuk pengobatan.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tanggal 4 Oktober, kebakaran hutan telah menimbulkan 1.820 hotspot atau titik api di Sumatera dan Kalimantan. Sementara menurut kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kualitas udara dari ISPU juga menunjukkan level mulai dari tidak Sehat hingga Berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

Hingga saat ini kondisi kebakaran hutan masih belum membaik. Kebakaran juga masih terjadi di beberapa titik. Selain itu, indeks kualitas udara juga masih terus berubah-ubah hingga kini. Buruknya kondisi ini ditengarai akibat El-Nino yang tak kunjung usai.

CHANNEL NEWS ASIA|RICO | MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya