Longsor di Guatemala, Hampir 100 Orang Tewas  

Reporter

Senin, 5 Oktober 2015 15:53 WIB

Tim penyelamat menenangkan seorang ibu yang histeris usai mengetahui dua anggota keluarganya tewas akibat tertimbun tanah longsor dari bukit di Cambray, di pinggiran Santa Catarina Pinula, Guatemala, 3 Oktober 2015. AP Photo

TEMPO.CO, Santa Catarina Pinula - Hampir seratus orang tewas akibat longsor besar yang menimbun puluhan rumah di pinggiran Kota Guatemala, Minggu, 4 Oktober 2015. Selain ditemukan tewas, ratusan orang masih dinyatakan hilang tiga hari setelah longsor. Hal ini menambah kemungkinan jumlah orang yang tewas dalam bencana bisa bertambah.

“Penghitungan terbaru kami, ada 96 orang dipastikan tewas dan yang dievakuasi, 300 orang masih dinyatakan hilang, dan lainnya belum diketahui pasti,” kata juru bicara pemadam kebakaran, Julio Sanchez, seperti dikutip dari Channelnewsasia.com, Senin, 5 Oktober 2015.

Dia mengatakan korban yang tewas di Santa Catarina Pinula beberapa di antaranya merupakan anak-anak, termasuk bayi yang baru lahir.

Hujan deras pada Kamis malam lalu merendam dan merusak desa El Cambray II di Kotamadya Santa Catarina Pinula. Sedikitnya 125 rumah rusak. Pada Sabtu dinihari, petugas penyelamat, polisi, tentara, dan relawan memulai hari kedua penanggulangan dengan mengevakuasi puing-puing menggunakan sekop.

Esoknya, dua petugas pemadam kebakaran terluka akibat tembok runtuh saat mereka tengah mengambil tubuh korban dari reruntuhan. Tak jauh dari situ, didirikan kamar jenazah darurat di sebelah rumah yang tertimbun untuk korban yang tidak teridentifikasi.

Di sisi lain, pemerintah kota telah beberapa kali mendesak masyarakat untuk pindah sekitar 15 kilometer ke timur Kota Guatemala, terakhir pada November tahun lalu. Namun banyak keluarga menolak permintaan pemerintah. Mereka beralasan tak punya tempat untuk pergi. "Kita tidak bisa tinggal di sini lagi," ujar Carlos Hernandez, seorang tukang listrik yang berhasil selamat dari longsor saat melangkah di antara penyelamat dengan beberapa barang yang tersisa di bahunya.

Bencana itu terjadi secara tiba-tiba. "Saya pergi untuk suatu keperluan ibu saya, dan ketika saya kembali sudah tak tersisa," tutur Carlos Ac, 17 tahun, kepada AFP. Dia masih menunggu kabar tentang ibu dan tujuh saudaranya yang hilang.

Celana abu-abu denim dan mantel hitam, satu-satunya pakaian yang ia miliki saat ini. Carlos mengatakan keluarganya datang dari Kota Quetzaltenango, sekitar 200 kilometer di sebelah barat ibu kota, untuk menjual tortilla.

Alex Lopez, 44 tahun, segera menelepon anak dan mantan istrinya setelah mendengar kabar terjadi tanah longsor. "Ini berdering, tapi tidak ada jawaban," ucapnya kepada AFP.

Beberapa keluarga telah melaporkan pesan teks yang diterima dari orang yang mereka yakini masih terperangkap. “Dampak dari hujan deras diperburuk sungai terdekat,” kata para pejabat.

CHANNEL NEWS ASIA | RICO

Berita terkait

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

3 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

5 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

6 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

12 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

16 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

16 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

16 hari lalu

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

17 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

17 hari lalu

Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.

Baca Selengkapnya