Rusuh Libanon, Negara Teluk Keluarkan Pelarangan Perjalanan

Reporter

Selasa, 25 Agustus 2015 16:50 WIB

Polisi menembakan gas air mata ke arah pengunjuk rasa selama protes anti-pemerintah di dekat istana pemerintah di Beirut, Lebanon, 23 Agustus 2015. Pengunjuk rasa menuding korupsi menyebabkan pemerintah tidak bisa memecahkan krisis pembuangan sampah, yang berawal dari penutupan tempat pembuangan akhir sampah, sehingga sampah menumpuk di kota Beirut. REUTERS/Mohamed Azakir

TEMPO.CO, Beirut - Tiga negara Teluk mengeluarkan surat pelarangan perjalanan ke Libanon setelah unjuk rasa damai anti-pemerintah di Beirut berubah menjadi kekerasan dalam beberapa pekan ini. Bahrain, Kuwait, dan Arab Saudi memperingatkan warganya agar tak mengunjungi Libanon. Sebab, di negara itu tengah berlangsung demonstrasi massa yang tidak puas terhadap pemerintah yang dianggap korup, serta masalah kekurangan pasokan listrik dan air bersih.

Pada Senin, 24 Agustus 2015, Bahrain mendesak warganya segera meninggalkan Libanon sesegera mungkin dan menghindari kawasan yang dapat mengancam keselamatan dan keamanan jiwa mereka.

Adapun Kedutaan Besar Kuwait meminta warganya tetap waspada atas keselamatan mereka sepanjang waktu. "Di tengah situasi kritis, semua warga negara Kuwait yang berada di Libanon disarankan membatalkan seluruh rencana mereka yang tidak terlalu penting dan segera meninggalkan Libanon," demikian pernyataan Kedutaan Besar Kuwait.

Adapun kantor Kementerian Luar Negeri Arab Saudi meminta semua warganya di Libanon melakukan koordinasi dengan kedutaan besar di Beirut.

Pada unjuk rasa yang berlangsung dalam beberapa pekan ini di Libanon, seorang demonstran dilaporkan tewas dan sedikitnya 40 warga lain dilarikan ke rumah sakit, menyusul kian meningkatnya kerusuhan dan kekerasan pada Ahad, 23 Agustus 2015.

Untuk mengurai kerusuhan, pasukan keamanan menembakkan gas air mata, peluru karet, serta semprotan air bertekanan tinggi ke arah pengunjuk rasa, yang melawan apa yang mereka sebut dengan "ketidakberdayaan politik Libanon".

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Miris, Jual Beli Organ Tubuh Pengungsi Suriah Marak di Lebanon

28 April 2017

Miris, Jual Beli Organ Tubuh Pengungsi Suriah Marak di Lebanon

Sejak pecah perang saudara di Suriah pada 2011, sekitar 1,5 juta orang masuk ke wilayah Lebanon. Jumlah mereka hampir seperempat penduduk Libanon

Baca Selengkapnya

8 Pesawat Intai Israel Langgar Wilayah Udara Lebanon

9 Maret 2017

8 Pesawat Intai Israel Langgar Wilayah Udara Lebanon

Kantor berita ini juga mengatakan, enam pesawat perang Israel melanggar wilayah udara Lebanon.

Baca Selengkapnya

Iran dan Hizbullah Dukung Gencatan Senjata di Suriah

13 Februari 2017

Iran dan Hizbullah Dukung Gencatan Senjata di Suriah

Sayyed Nasrallah juga menepis isu mengenai kondisi pengungsi Suriah di Libanon.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Sebut Trump Pemimpin 'Idiot'  

13 Februari 2017

Pemimpin Hizbullah Sebut Trump Pemimpin 'Idiot'  

Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyebut dunia akan menjadi tempat yang lebih baik karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump "idiot."

Baca Selengkapnya

Begini Terapi Stres untuk Anak-anak Pengungsi Suriah

2 Januari 2017

Begini Terapi Stres untuk Anak-anak Pengungsi Suriah

Kelas perdamaian untuk anak pengungsi Suriah dan Palestina di kamp Shatila, Libanon, berfungsi untuk meredakan stres dan mencegah direkrut milisi.

Baca Selengkapnya

Aktivis Libanon Protes Menteri Urusan Perempuan Dijabat Pria

22 Desember 2016

Aktivis Libanon Protes Menteri Urusan Perempuan Dijabat Pria

KAFA, organisasi hak perempuan Libanon, menyerukan protes atas penunjukan Jean Ogasapian sebagai menteru pemberdayaan perempuan.

Baca Selengkapnya

Cegah Penyusup, Libanon Bangun Tembok Dekat Kamp Pengungsi  

23 November 2016

Cegah Penyusup, Libanon Bangun Tembok Dekat Kamp Pengungsi  

Libanon membangun tembok di dekat kamp pengungsian warga Palestina, dengan tujuan mencegah kelompok radikal menyusup.

Baca Selengkapnya

Plt Dubes Libanon, Azzi: Pemerintahan Kami Terunik di Dunia  

22 November 2016

Plt Dubes Libanon, Azzi: Pemerintahan Kami Terunik di Dunia  

Pelaksana tugas Duta Besar Libanon untuk Indonesia, Joanna-Maria Azzi menjelaskan Libanon punya pakta nasional untuk merawat pluralitas dan toleransi.

Baca Selengkapnya

Krisis Pemimpin, Michel Aoun Terpilih Jadi Presiden Libanon

31 Oktober 2016

Krisis Pemimpin, Michel Aoun Terpilih Jadi Presiden Libanon

Pria 81 tahun itu mendapatkan sokongan 83 suara anggota parlemen.


Baca Selengkapnya

Panglima Hizbullah Tewas di Suriah  

13 Mei 2016

Panglima Hizbullah Tewas di Suriah  

Panglima utama Hizbullah Mustafa Amine Badreddine tewas dalam serangan udara Israel di perbatasan Libanon-Suriah pada pekan ini.

Baca Selengkapnya