Kurang Promosi Budaya di Eropa, Indonesia Gandeng Europalia  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Rabu, 15 Juli 2015 01:34 WIB

Bendera Uni Eropa. Carl Court/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Uni Eropa, Belgia dan Luksemburg, Arif Havas Oegroseno mengakui kebudayaan Indonesia kurang dikenal masyarakat Eropa. Karena itu, saat menjadi selama menjadi duta besar pada 2010-2014, dia pun melirik ajang Europalia.

“Indonesia sedikit dikenal orang Eropa. Mereka tahu Indonesia, demokrasi, negara dengan populasi Muslim terbesar, that’s it,” kata Havas yang ditemui usai penandatanganan Nota Kesepahaman antara Europalia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Selasa, 14 Juli 2014.

Meski begitu, bukan berarti kebudayaan Indonesia kurang diminati kalangan Eropa. Havas menyebut ketika Kedutaan Besar Indonesia menggelar acara budaya, selalu dihadiri ratusan bahkan ribuan warga Eropa . “Syubannul Akhyar 29 September 2012 datang sekitar 2.500, kita undang gitaris Bali Balawan ratusan mungkin seribuan yang datang, Tari Kecak, ada 1.500 datang, banyak peminat budaya Indonesia,” kata Havas yang kini menjabat sebagai Deputi Kedaulatan Maritim, Kementerian Koordinator bidang Maritim.

Gagasan untuk menggunakan Europalia sebagai sarana promosi Indonesia sendiri berawal ketika Havas menginjakkan kaki di Brussel pada 2010. Saat itu masih ada sisa-sisa tulisan Europalia Cina di mana-mana. Padahal telah digelar setahun sebelumnya yakni pada 2009. “Pada saat itu, saya mulai berpikir Europalia adalah sebuah event yang besar,” kata Havas.

Pada 2011, guest country Europalia adalah Brasil. Havas mengaku kaget melihat banyaknya simbol-simbol Brasil di Belgia dan Eropa. Mulai dari bendera Brasil, bus-bus dan halte banyak dicat bertuliskan Europalia Brasil. “Dimana-mana Brasil, culture event Brasil, di bank-bank pun ada poster Brasil,” kenangnya.

Jumlah turis Eropa ke Brasil sejak Festival Europalia Brasil digelar, naik satu sampai dua juta orang.

Penjajakan untuk mengikutsertakan Indonesia sebagai guest country dimulai sejak 2012. Selain berusaha meyakinkan pihak Europalia, Kementerian Luar Negeri dan Perdana Menteri Belgia, para pengusaha yang menjadi sponsor Europalia, kalangan dalam negeri Indonesia juga berhasil diyakinkan untuk berpromosi dalam ajang Europalia.

Baru pada 20 Mei 2015 lalu, Indonesia diumumkan untuk menjadi guest country pada Europalia 2017.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menegaskan keikutsertaan Indonesia di Europalia merupakan keputusan di tingkat pimpinan nasional. “Bapak Presiden langsung menyetujui. Beliau tahu pada promosi lima-enam hari saja bisa membawa dampak positif, apalagi empat bulan,” kata Anies usai penandatangan MoU.

Rencananya Festival Europalia Indonesia akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo dan Raja Belgia Philip I Brussel, Belgia pada Oktober 2017. Sejumlah dan petinggi Uni Eropa, seperti Presiden Komisi Eropa, Presiden Dewan Eropa dan Presiden Parlemen Eropa akan hadir. Setelah itu berbagai budaya Indonesia akan digelar di 75 kota di seluruh Eropa.

Melihat pengalaman negara-negara lain, diperkirakan ribuan seniman akan diikutsertakan dalam ajang kali ini. “Cina menyertakan sekitar 1.400 seniman, total dengan pendukung 4.000 orang,” kata Anies saat memaparkan waktu persiapan dua tahun bukanlah waktu yang panjang.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Kisah Editha, Lulusan Unpad yang Terlibat di Ajang Bergengsi Kepresidenan Prancis Dewan Uni Eropa

9 Juli 2023

Kisah Editha, Lulusan Unpad yang Terlibat di Ajang Bergengsi Kepresidenan Prancis Dewan Uni Eropa

Editha Nurida merupakan lulusan Universitas Padjadjaran atau Unpad yang pernah terlibat dalam acara bergengsi PFUE pada 2022.

Baca Selengkapnya

Perang Rusia Ukraina, Mahasiswa Indonesia di Moskow Rasakan Dampak Akademik

4 Maret 2022

Perang Rusia Ukraina, Mahasiswa Indonesia di Moskow Rasakan Dampak Akademik

Sanksi ke Rusia oleh Barat dirasakan Amalia, mahasiswa Indonesia di Moskow. Ia terancam tak bisa ikut konferensi di Harvard dan sekolah di Prancis.

Baca Selengkapnya

Populasi Orang Muda Jerman Terus Menurun

12 Agustus 2020

Populasi Orang Muda Jerman Terus Menurun

Berdasarkan data Destatis, jumlah populasi orang muda Jerman berusia 15-24 tahun mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

Terima Delegasi Uni Eropa, Jokowi Protes Soal Diskriminasi Sawit

28 November 2019

Terima Delegasi Uni Eropa, Jokowi Protes Soal Diskriminasi Sawit

Saat menerima kunjungan delegasi European Union-ASEAN Business Council, Jokowi menyampaikan protes soal diskriminasi sawit.

Baca Selengkapnya

Sawit Terjepit, Luhut Ancam Balik Industri Pesawat Eropa

20 Maret 2019

Sawit Terjepit, Luhut Ancam Balik Industri Pesawat Eropa

Luhut mengancam akan melarang produk Eropa masuk ke Indonesia, termasuk pesawat, jika boikot sawit tetap diberlakukan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Utus Luhut untuk Negosiasi Penolakan Sawit oleh Uni Eropa

8 April 2018

Jokowi Utus Luhut untuk Negosiasi Penolakan Sawit oleh Uni Eropa

Presiden Jokowi mengutus Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan untuk menyelesaikan masalah penolakan sawit oleh Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Ekonomi Uni Eropa-Indonesia Bakal Dongkrak Investasi

8 Februari 2018

Kerja Sama Ekonomi Uni Eropa-Indonesia Bakal Dongkrak Investasi

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Gurend yakin kerja sama Uni Eropa dan RI bakal mendorong perdagangan dan investasi.

Baca Selengkapnya

Minyak Kelapa Sawit Didiskriminasi Eropa, Menlu Retno Kesal

2 Februari 2018

Minyak Kelapa Sawit Didiskriminasi Eropa, Menlu Retno Kesal

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku kesal karena minyak kelapa sawit Indonesia didisikriminasi oleh Parlemen Eropa

Baca Selengkapnya

Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

23 Januari 2018

Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

Parlemen Eropa menyetujui penghentian penggunaan biofuel berbahan dasar kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan pada 2021.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Putuskan Uber Ikuti Regulasi Perusahaan Taksi

20 Desember 2017

Uni Eropa Putuskan Uber Ikuti Regulasi Perusahaan Taksi

Perusahaan taksi online, Uber, diharuskan mengikuti regulasi yang diberlakukan terhadap taksi konvensional.

Baca Selengkapnya