Tama, Kucing yang Jadi Kepala Stasiun itu Akhirnya Mati  

Reporter

Kamis, 25 Juni 2015 12:14 WIB

Tama (kiri), kucing yang menjadi maskot di Stasiun Kishi dan calon penggantinya Nitama saat sesi pemotretan di Kinokawa, Jepang, 25 Juni 2015. japantimes.co.jp

TEMPO.CO, Wakayama - Masih ingat dengan kisah seekor kucing bernama Tama yang menjadi kepala stasiun kereta api di Jepang? Kucing yang menghebohkan dunia karena menjadi kepala sebuah stasiun di Wakayama itu dikabarkan mati pada Senin, 22 Juni 2015, di sebuah rumah sakit.

Kucing dengan bulu tiga warna yang berhasil mendongkrak popularitas sebuah stasiun ini meninggal pada usia 16,2 tahun atau setara dengan 80 tahun umur manusia.

Tama, yang banyak menghiasi stasiun televisi di seluruh dunia, tak hanya mendongkrak popularitas, tapi juga menaikkan pendapatan stasiun dan sektor pariwisata. Sejak Tama menjadi trending topic di media, banyak turis lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Wakayama untuk melihat kucing antik itu.

Seperti dilansir Japan Times, Kamis, 25 Juni 2015, banyak warga berduka atas kepergian Tama, termasuk Gubernur Wakayama Yoshinobu Nisaka. "Tama telah menjadi superstar bagi kami. Kucing itu telah memberikan kontribusi besar dalam mempromosikan pariwisata. Kematiannya merupakan duka yang mendalam," ujar Nisaka dalam sebuah pernyataan.

Sehari sebelum kematian Tama, Presiden Wakayama Electric Railway Mitsunobu Kojina menjenguk Tama, yang memang sudah terserang penyakit sejak lama. Kojima berharap Tama bisa segera sembuh. Saat itu Tama berdiri dan mengeluarkan suara meong yang kuat. Berdasarkan keterangan dokter, Tama mati karena gagal jantung akut.

Tama konon lahir di Stasiun Kanrojimae dari induk yang bernama Miko. Tama lahir dengan tiga saudara. Salah satu saudaranya mati dan dua lainnya diadopsi orang. Tama dan induknya dipelihara pemilik kios makanan dan minuman di dekat stasiun.

Tama akhirnya hidup dengan induknya dan seekor kucing lagi yang diberi nama Chibi, yang merupakan kucing yang dibuang pemiliknya di dekat stasiun yang akhirnya dibesarkan juga oleh induk Tama. Akhirnya, tiga kucing ini pun dikenal banyak orang dan disebut sebagai idola di stasiun. Namun Tama yang lebih banyak dikenal orang.

SETIAWAN ADIWIJAYA


Berita terkait

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

3 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

5 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

10 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

11 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

2 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

2 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya