TEMPO.CO , Buenos Aires: Estela Carlotto, 80 tahun, menemukan cucunya bernama Ignacio Montoya Carlotto yang sudah dicarinya selama 36 tahun. Pertemuan itu terjadi ketika Estela mendirikan kelompok Grandmothers of Plaza de Mayo.
"Saat saya berusia 80 tahun, saya berdoa kepada Tuhan agar saya tak meninggal sebelum bertemu dengan cucu saya," kata Estela, seperti dilansir The Guardian, Senin, 8 Juni 2015.
Estela menuturkan, putrinya yang bernama Laura diculik oleh junta Argentina pada November 1977 di kota tempat tinggal mereka di La Plata, sekitar 64 kilometer ke arah selatan Buenos Aires. Laura yang saat itu berusia 22 tahun tergabung dalam kelompok aktivis muda yang membangkang rezim fasis itu.
Tanpa diketahui Estela, usia kandungan putrinya memasuki bulan ketiga saat diculik. Di kamp konsentrasi La Cacha, anggota junta membunuh Walmir Montoya, ayahnya Ignacio.
Ignacio lahir pada Juni 1978 saat ibunya masih di kamp. Sebuah laporan menyebutkan ia melahirkan saat diborgol dan hanya diizinkan bersama bayinya selama lima jam. Dua bulan kemudian, junta menyerahkan Laura ke orang tuanya dalam keadaan tewas dengan kondisi perut dan wajah yang hancur.
Tahanan yang selamat dari kamp memberi tahu Estela tentang kelahiran itu. Mereka menyebut bayi itu dinamai Guido. Namun pencarian Estela tak berbuah manis. Lewat kelompok Grandmothers of Plaza de Mayo yang beranggotakan para ibu yang anaknya diculik junta militer, Estela mengatakan setidaknya ada 500 bayi yang dilahirkan di kamp konsentrasi.
Pencarian terus berlanjut dan Estela muncul di tayangan televisi yang ditonton oleh Ignacio. "Saat itu saya masih meyakini anak dari pasangan Juana dan Clemente Hurban," kata dia. Namun terkadang ia meragukannya. "Saya tidak mirip dengan orangtua saya."
Pertemuan keduanya diawali dengan seorang tetangga Ignacio di kota Olavarría yang memberi tahu bahwa ia adalah anak adopsi. Tetangga itu adalah orang yang menyerahkan Ignacio ke pasangan Hurban. "Saya lalu mendatangi Grandmothers of Plaza de Mayo untuk mencari Estela," kata dia.