Pengadilan Pakistan Bebaskan Penembak Malala

Reporter

Sabtu, 6 Juni 2015 03:00 WIB

Malala Yousafzai (17 tahun) tiba di Oslo untuk menghadiri penganugerahan Nobel Perdamaian di Oslo, 8 Desember 2014. 2014. Ia juga menjadi peraih Nobel perdamaian termuda sepanjang sejarah. REUTERS/Suzanne Plunkett

TEMPO.CO, Islamabad - Pengadilan Pakistan membebaskan delapan dari sepuluh orang yang dituduh merancang penembakan terhadap Malala Yousafzai, aktivis perempuan yang juga murid sekolah, pada April 2012.

Keterangan tersebut disampaikan Salim Khan, pejabat kepolisian Pakistan, kepada media massa, Jumat, 5 Juni 2015. Menurut Khan, pengadilan menilai bukti bahwa kedelapan pria tersebut terlibat dalam serangan bersenjata terhadap Malala tidak kuat.

Polisi mengatakan, pada April 2015, kesepuluh terdakwa itu dituntut hukuman penjara 25 tahun dalam pengadilan tertutup. "Satu-satunya alasan pembebasan mereka yakni kurangnya alat bukti," ucap Khan.

Naeem Khan, jaksa penuntut umum, mengatakan mereka mengaku menyerang Malala. "Selama diadili, sepuluh orang tersebut mengaku berperan dalam penyerangan terhadap Malala sebelum diseret ke pengadilan terorisme. Tapi hanya dua orang, Izhar Khan dan Israullah Khan, yang dihukum percobaan, sementara delapan lainnya dibebaskan pada 30 April 2015," katanya.

Malala menjadi simbol perlawanan setelah dia mengkampanyekan pendidikan untuk perempuan meski mendapat ancaman dari Taliban.

Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan pada 2012 terhadap Malala yang dilakukan ketika dia dalam perjalanan pulang dari sekolah ke rumahnya di Swat, sebelah barat daya Ibu Kota Islamabad.

Dia ditembak di bagian kepala, lalu dilarikan ke Inggris untuk mendapat perawatan. Sekarang Malala tinggal di Inggris. Selain Malala, dalam peristiwa tersebut dua gadis mengalami luka-luka.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya