Mossad Pernah Diminta Menghabisi Ayatollah Khomeini  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Jumat, 15 Mei 2015 20:44 WIB

Potongan gambar dari situs resmi Mossad.

TEMPO.CO, Tel Aviv - Dalam sebuah konferensi khusus di Institut Studi Keamanan Nasional di Tel Aviv, Israel, terungkap bahwa mantan Perdana Menteri Iran, Shapour Bakhtiar, pernah meminta agen Mossad di Teheran membunuh pemimpin Revolusi Islam, Ayatullah Khomeini. Bakhtiar adalah perdana menteri terakhir di negeri itu sebelum terjadi Revolusi Islam.

Ynet.news.com edisi 15 Mei 2015 menulis, informasi baru ini terungkap bersamaan dengan diterbitkannya sebuah buku baru dari Yossi Alpher, mantan pejabat tinggi badan intelijen Israel, Mossad. Dalam buku itu Alpher mengatakan Eliezer Tzafrir menerima permintaan dari Bakhtiar pada Januari 1979 untuk membunuh Khomeini yang saat itu tinggal di Paris setelah dideportasi dari Irak. Tzafrir adalah agen Mossad.

Sebelumnya, pemerintah Irak sempat menawarkan penyerahan Khomeini kepada Shah di Iran untuk dieksekusi. Tapi pemimpin Iran menolak tawaran itu dan sang pemimpin Revolusi Islam itu pun mendapatkan suaka di Prancis setelah dideportasi dari Irak.

Pada masa itu, Israel mempertahankan hubungan rahasia dengan Shah Iran dan melakukan sejumlah kesepakatan, termasuk penjualan secara luas senjata yang diproduksi di pabrik-pabrik Israel. Selain itu, kedua negara punya hubungan yang sangat dekat di bidang intelijen.

Setelah Tzafrir menerima permintaan yang berimplikasi serius tersebut, pesan itu disampaikan kepada pejabat Mossad di kantor pusat di Tel Aviv yang kemudian bertemu secara khusus untuk mendiskusikan pilihan mereka.

"Direktur Mossad Yitzhak Hofi mengumumkan pada awal pertemuan, ia cenderung tidak mendukung permintaan itu atas dasar moral, tapi ingin mendengar pendapat dari orang-orang yang hadir," kata Alpher. "Saya mengatakan kepada kepala Mossad, yang membuat saya sulit mendukung permintaan itu adalah kita tidak cukup tahu tentang apa dan siapa Khomeini itu."

Menurut Ynet.news.com, Alpher juga berkata, "Saya benar-benar menyesal tidak mendukung permintaan itu."

YNET.NEWS.COM | ABDUL MANAN

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya