Setelah Bertemu Paus, Castro Berjanji Akan Kembali ke Gereja

Reporter

Editor

Kurniawan

Selasa, 12 Mei 2015 06:32 WIB

Presiden Amerika Serikat Barack Obama berjabat tangan dengan Presiden Kuba Raul Castro sata pertemuan bilateral disela-sela acara KTT Amerika di Panama, 11 April 2015. Pertemuan itu membuka jalan bagi normalisasi hubungan yang tampaknya tidak pernah terpikirkan bagi rakyat Kuba dan AS. AP/Pablo Martinez Monsivais

TEMPO.CO, Vatikan - Presiden Kuba Raul Castro berjanji untuk menghadirkan semua rakyat Kuba bila Paus Fransiskus mengunjungi negaranya. Castro mengatakan ia bahkan mungkin akan kembali berdoa dan pergi gereja jika Paus menepati janjinya untuk mengunjungi Kuba.

Pernyataan Castro tersebut disampaikan sesaat setelah ia melakukan pembicaraan tertutup dengan Paus di Vatikan yang berlangsung selama sekitar satu jam.

Menurut pejabat Kuba dan Vatikan, Castro singgah di Vatikan dalam perjalanan kembali dari perayaan Hari Kemenangan (V-Day) di Moskow untuk mengucapkan terima kasih kepada Paus Fransiskus, yang telah memediasi dialog antara Amerika Serikat dan Kuba.

"Saya berterima kasih kepada Paus untuk apa yang dia lakukan," kata Castro kepada wartawan saat ia meninggalkan Vatikan. Adik Fidel Castro itu menyatakan bahwa ia "benar-benar terkesan dengan kebijaksanaan dan kerendahan hatinya".

"Ketika Paus pergi ke Kuba pada bulan September, saya berjanji untuk mengundang semua rakyat. Jika Paus terus seperti ini, saya akan berdoa dan kembali ke gereja dan aku tidak bercanda," kata pemimpin negara komunis Kuba tersebut, seperti dilansir RT News pada Senin, 11 Mei 2015.

"Saya dari Partai Komunis Kuba, yang tidak memungkinkan untuk percaya terhadap agama," kata Castro. "Tapi sekarang sangat mungkin. Ini merupakan langkah penting."

Setelah Revolusi Kuba pada tahun 1959, pemerintah membatasi praktik keagamaan. Pada 1990-an Havana mengadopsi posisi yang lebih ringan terhadap pengakuan dan mengurangi promosi ateisme. Kemudian Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Kuba pada 1998 dan Presiden Fidel Castro, yang menjabat selama 1959-2008, menyetujui Natal sebagai hari libur.

Pada kesempatan itu juga Paus Fransiskus dan Castro saling memberikan cendera mata. Castro memberikan lukisan karya seniman kontemporer Kuba, Kcho (Alexis Leiva Machado) yang terinspirasi oleh komitmen Paus untuk membawa nasib para migran dan pengungsi menjadi perhatian dunia yang lebih luas. Adapun Paus memberi medali yang menggambarkan St Martin dari Tours, salah satu orang kudus Kristen yang paling akrab dan terkenal.

Pada Desember 2014 Vatikan mengungkapkan bahwa paus berusia 78 tahun telah itu memberikan kontribusi terhadap perundingan AS-Kuba, sehingga solusinya dapat diterima kedua negara. Vatikan juga menjadi tuan rumah pertemuan pejabat Kuba dan AS.

RT NEWS | YON DEMA

Berita terkait

Kardinal Katolik yang Dipuja Gereja Anglikan Jadi Orang Suci

14 Oktober 2019

Kardinal Katolik yang Dipuja Gereja Anglikan Jadi Orang Suci

Paus Fransiskus menganugerahkan Kardinal John Henry Newman, pendeta paling berpengaruh di Gereja Anglikan dan menjadi Katolik, sebagai orang suci.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus: Berita Bohong itu Iblis, Jurnalis Cari Kebenaran

26 Januari 2018

Paus Fransiskus: Berita Bohong itu Iblis, Jurnalis Cari Kebenaran

Paus Fransiskus mengecam berita bohong sebagai iblis dan mendesak jurnalis untuk menjalankan misinya mencari kebenaran.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Diingatkan Tak Gunakan Kata Rohingya di Myanmar

27 November 2017

Paus Fransiskus Diingatkan Tak Gunakan Kata Rohingya di Myanmar

Paus Fransiskus diingatkan untuk tidak menggunakan kata Rohingya selama berkunjung ke Myanmar.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Kritik Pemakaian Telepon Seluler Saat Misa Kudus

9 November 2017

Paus Fransiskus Kritik Pemakaian Telepon Seluler Saat Misa Kudus

Paus Fransiskus mengungkapkan kesedihannya dan kritiknya terhadap penggunaan telepon seluler, Ipad, dan sejenisnya saat Misa Kudus.

Baca Selengkapnya

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

10 Oktober 2017

Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

10 Oktober 2017

Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Cedera Mata di Kolombia

11 September 2017

Paus Fransiskus Cedera Mata di Kolombia

Paus Fransiskus mengalami luka di bagian mata sebelah kiri dan tampak berdarah saat berkunjung ke Kolombia.

Baca Selengkapnya

Peduli Rohingya, Paus Fransiskus ke Myanmar Akhir 2017

29 Agustus 2017

Peduli Rohingya, Paus Fransiskus ke Myanmar Akhir 2017





Paus Fransiskus itu menyerukan agar kekerasan atas warga Rohingya di Myanmar segera diakhiri.

Baca Selengkapnya

Paus Desak Myanmar Hentikan Kekerasan terhadap Rohingya

28 Agustus 2017

Paus Desak Myanmar Hentikan Kekerasan terhadap Rohingya

Paus Fransiskus menyerukan agar kekerasan atas warga Rohingya segera diakhiri.

Baca Selengkapnya

Lewat Video Propaganda, ISIS Ancam Bunuh Paus Fransiskus

25 Agustus 2017

Lewat Video Propaganda, ISIS Ancam Bunuh Paus Fransiskus

Video propaganda ISIS yang mengancam untuk membunuh pemimpin umat katolik dunia, Paus Fransiskus dibuat di Filipina.

Baca Selengkapnya