WHO: Liberia Terbebas dari Ebola  

Reporter

Minggu, 10 Mei 2015 05:50 WIB

Seorang pria membakar binatang saat acara upacara pengusiran setan di Meliandou, Guinea, 23 Februari 2015. Di ground zero, dukun lokal dipercaya untuk mengusir wabah virus ebola. AP/Youssouf Bah

TEMPO.CO, Monrovia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu, 9 Mei 2015, menyatakan Liberia telah sepenuhnya bebas dari Ebola. "Wabah penyakit virus Ebola di Liberia berakhir," ungkap WHO dalam sebuah pernyataan seperti yang dilansir NY Times pada 9 Mei 2015.

Pernyataan tersebut disampaikan berkenaan dengan upacara peringatan orang yang meninggal akibat virus tersebut. Peringatan tersebut turut dihadiri oleh Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf.

WHO menyimpulkan bahwa penjangkitan virus dari manusia ke manusia telah berakhir. Orang terakhir yang dikuburkan karena terjangkit virus Ebola terjadi pada 42 hari lalu.

Menurut WHO, ada lebih dari 3.000 kasus yang dikonfirmasi terjangkit Ebola di Liberia, dan terdapat 7.400 kasus yang dicurigai tidak dideteksi. Dengan lebih dari 4.700 kematian diperkirakan telah terjadi sejak wabah itu dinyatakan ada pada Maret 2014. Di antara yang tewas adalah 189 petugas kesehatan.

"Saya sangat terkesan oleh kemajuan yang signifikan yang telah kita buat," kata Tolbert Nyenswah, seorang pejabat kesehatan senior yang memimpin penanganan Ebola di Liberia.

"Kemenangan bagi Liberia. Hanya kita perlu hati-hati karena dua negara tetangga belum sepenuhnya bebas dari virus tersebut, dan kami sangat prihatin dengan Guinea dan Sierra Leone," ujar Nyenswah.

Pekan lalu negara-negara, yang berbagi perbatasan dengan Liberia, masing-masing melaporkan sembilan kasus Ebola, total mingguan terendah dalam tahun ini. Nyenswah mengatakan Liberia akan terus melakukan langkah-langkah pengendalian yang membantu negara mengalahkan epidemi tersebut termasuk survei daerah perbatasan untuk wisatawan yang sakit, menguji semua mayat untuk virus, dan melakukan penguburan dengan tim yang terlatih khusus memakai alat pelindung penuh.

Walaupun demikian, asal-usul wabah paling mematikan di Afrika Barat tetap belum ditentukan. Beberapa ilmuwan percaya Ebola kemungkinan akan beredar di satwa liar di wilayah tersebut.

Menurut WHO, empat dari enam negara yang mengalami epidemi Ebola dan telah dinyatakan bebas, kembali kambuh setelah tiga tahun. Kiat-kiat pencegahan telah dikampanyekan di Liberia seperti hidup higienis.

NY TIMES|YON DEMA

Berita terkait

Wabah Ebola, Warga Guinea Tolak Seks dan Salaman  

2 April 2014

Wabah Ebola, Warga Guinea Tolak Seks dan Salaman  

Wabah sejauh ini diduga menewaskan sedikitnya 83 orang di Guinea dan kini menyebar ke Liberia.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Ungkap Kebobrokan Presiden Liberia  

13 Desember 2012

Peraih Nobel Ungkap Kebobrokan Presiden Liberia  

Sirleaf mengikuti perilaku orang-orang yang dikritiknya dulu dengan menempatkan sanak saudaranya di posisi 'basah' .

Baca Selengkapnya

Dituntut Penjahat Perang, Taylor Divonis 50 Tahun

30 Mei 2012

Dituntut Penjahat Perang, Taylor Divonis 50 Tahun

Dia terbukti bertanggungjawab untuk membantu dan memfasilitasi
sejumlah kejahatan yang paling keji dan brutal dalam catatan
sejarah.

Baca Selengkapnya

Berlian Berdarah Naomi Campbell

5 Agustus 2010

Berlian Berdarah Naomi Campbell

Setelah beberapa kali menampik, supermodel Naomi Campbell akhirnya mengaku menerima hadiah berlian yang dijuluki 'blood diamond' itu di depan Mahkamah Kejahatan Internasional di Den Haag, Belanda, Kamis (5/8).

Baca Selengkapnya

Mantan Presiden Liberia Menolak Tuduhan Kanibal

28 Juli 2009

Mantan Presiden Liberia Menolak Tuduhan Kanibal

Mantan Presiden Liberia Charles Taylor mengatakan dia muak dengan tuduhan kejahatan perang di pengadilan bahwa ia memakan daging manusia, dalam kesaksian oleh mantan ajudannya yang buta huruf.

Baca Selengkapnya