Eks Jurnalis Filipina Ditembak Mati Pria Bersepeda Motor  

Reporter

Selasa, 14 April 2015 15:53 WIB

Tubuh Melinda "Mei" Magsino, wartawan yang ditembak mati karena memberitakan korupsi dan perjudian di Batangas, Philipina, 13 April 2015. Dia adalah wartawan ke-32 yang tewas di bawah pemerintahan Aquino. Inquirer.net

TEMPO.CO, Manila - Mantan wartawan investigasi Filipina, Melinda Magsino, 41 tahun, ditemukan tewas mengenaskan setelah ditembak mati oleh pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor di Barangay Balagtas, Kota Batangas, Senin siang, 13 April 2015. Mantan koresponden Philippine Daily Inquirer yang menulis perjudian ilegal di Batangas itu diduga sedang menunggu kendaraan umum ketika ditembak dari jarak dekat.

Karena telah berpisah dari suaminya dan hidup bersama dengan pasangan baru selama tiga tahun terakhir, polisi mencari kemungkinan motif pembunuhan karena persoalan cinta segitiga. Namun pasangan barunya, Benjine Reyes, membantah hal tersebut. "Pembunuhan ini bermotif politik. Itu semua bisa saya katakan," ucap Reyes, seperti yang dikutip CBN News, Selasa, 14 April 2015.

Reyes percaya pembunuhan tersebut terkait dengan pekerjaan yang dilakukan Magsino saat masih menjadi wartawan. Korban juga diketahui telah mengkritik beberapa politikus lewat akun media sosial-nya.

Menurut American Journalism Review, pada 2005, Magsino sempat bersembunyi karena hidupnya terancam. Seseorang mengirim pesan teks peringatan kepadanya bahwa dua narapidana telah dibebaskan dari penjara provinsi dengan perintah untuk membunuhnya. "Daftar wartawan yang dibunuh di sini terlalu panjang. Saya harus bertahan hidup," tutur Magsino waktu itu. "Saya tidak ingin menjadi korban lain."

Rowena Carranza-Paraan, Ketua Persatuan Jurnalis Nasional Filipina, mengatakan siapa pun yang bertentangan dengan kekuatan di Filipina bisa dibunuh. "Pembunuhan Mei Magsino adalah gambaran bagaimana impunitas terus memerintah di tanah kami," kata Rowena. "Sementara polisi masih menyelidiki motif dan kemungkinan pelaku pembunuhan, sudah jelas bahwa warga yang mengkritik dengan keras dapat dengan mudah dihantam peluru pembunuh."

Pusat Kebebasan dan Pertanggungjawaban Media (CMFR) menyatakan, jika terbukti pembunuhan Magsino berhubungan dengan pekerjaan sebelumnya, dia akan menjadi wartawan kedua yang tewas tahun ini dan yang ke-27 di bawah pemerintahan Aquino. The Inquirer melaporkan, Magsino telah meninggalkan profesi jurnalisme dan sedang mengelola klinik kesehatan.

CBNNEWS.COM | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

35 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

35 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

35 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

27 November 2023

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku

Baca Selengkapnya

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

17 Agustus 2023

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.

Baca Selengkapnya

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

29 Juli 2023

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

27 Juli 2023

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar

Baca Selengkapnya

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

27 Juli 2023

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

6 Juni 2023

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.

Baca Selengkapnya

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

21 Mei 2023

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

Jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis per tahun masih di atas 40 kasus.

Baca Selengkapnya