TEMPO.CO, Moskow - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un diperkirakan akan menghadiri perayaan ulang tahun Perang Dunia II di Moskow atas undangan Rusia. Seorang pejabat Rusia yang namanya dirahasiakan menyatakan Korea Utara telah menerima undangan itu. Rusia kini sedang menunggu Pyongyang membuat pengumuman resmi.
Jika terlaksana, kunjungan yang dijadwalkan pada Mei ini akan menjadi kunjungan resmi pertama Kim Jong-un sebagai pemimpin Korea Utara. Sejauh ini belum ada pernyataan apa pun dari Pyongyang.
Korea Utara dan Rusia menyatakan pada 2015, yang merupakan peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II, sebagai Tahun Persahabatan. Kedua negara telah meningkatkan hubungan mereka dengan tujuan untuk meningkatkan perdagangan hingga mencapai nilai US$ 1 miliar per tahun.
"Hari Kemenangan" tahun ini menandai ulang tahun ke-70 kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.
Spekulasi kunjungan Jong-un ke Rusia mulai merebak akhir tahun lalu. Pada 22 Desember pembantu Presiden Rusia, Yuri Ushakov, kepada Itar-Tass menyatakan secara lisan tentang kunjungan itu. "Sinyal pertama diberikan Pyongyang bahwa pemimpin Korea Utara berencana untuk datang ke Moskow untuk menghadiri perayaan itu," katanya.
Kremlin berencana mengundang 68 pemimpin dunia untuk perayaan "Hari Kemenangan" pada 9 Mei. Presiden Cina Xi Jinping juga akan hadir dalam acara ini.
Rusia dan Korea Utara makin mempererat persahabatan, terutama sejak Presiden Rusia Vladimir Putin menghadapi reaksi internasional atas pencaplokan sebagian wilayah Ukraina. Hubungan kedua negara terjalin sejak Perang Dunia II ketika kakek Kim Jong-un yang juga pendiri negara itu, Kim Il-sung, dilatih sebagai pemimpin gerilya komunis di Uni Soviet. Sepanjang pemerintahan berikutnya, Uni Soviet selalu mendukung negara itu. Setelah Uni Soviet runtuh pada awal 1990-an, Korea Utara menjadi semakin bergantung pada Cina.
Ayah Jong-un, Kim Jong-il, mengunjungi Moskow beberapa kali, terakhir pada 2011. Ia melakukan perjalanan dengan kereta berlapis baja karena Jong-il diketahui tak suka terbang. Dia disambut dua petinggi Rusia, Putin, dan Perdana Menteri Dmitry Medvedev. Tahun lalu Rusia menghapus 90 persen utang Korea Utara yang jumlahnya mencapai US$ 11 miliar.
CNN | INDAH P.
Berita terkait
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day
6 Februari 2021
Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir
3 Februari 2021
Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan
25 Januari 2021
Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan
20 Januari 2021
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.
Baca SelengkapnyaTahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya
2 Januari 2021
Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.
Baca SelengkapnyaTujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya
12 Desember 2020
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini
Baca SelengkapnyaCina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un
2 Desember 2020
Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.
Baca SelengkapnyaPeretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca
30 November 2020
Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaCegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan
29 November 2020
Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.
Baca SelengkapnyaMiliter Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze
23 November 2020
'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.
Baca Selengkapnya