Krisis Ukraina, Ujian Politik Bebas Aktif Indonesia  

Reporter

Kamis, 19 Februari 2015 08:21 WIB

Wartawan mengerubungi Presiden Jokowi usai menghadiri Rapat Kerja Pimpinan Kementerian Luar Negeri di Gedung Pancasila Kemenlu, Jakarta, 2 Februari 2015. Jokowi meminta para duta besar dan kepala perwakilan RI di luar negeri lebih fokus meningkatkan diplomasi di bidang ekonomi. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Bandung - Krisis Ukraina yang tidak kunjung reda menjadi ujian bagi kebijakan politik luar negeri bebas aktif Indonesia. Pasalnya, krisis yang berakar pada perebutan pengaruh atas Ukraina antara Amerika Serikat dan Uni Eropa melawan Rusia menunjukkan bahwa Indonesia harus kembali merumuskan strategi hubungan kemitraan di masa depan.

“Skenario geopolitik saat ini, Amerika Serikat dan Rusia telah menyepakati perjanjian awal untuk mereformasi konstitusi Ukraina menjadi negara federal,” kata Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Darmansjah Djumala dalam diskusi Forum Kajian Kebijakan Luar Negeri di Universitas Katholik Parahyangan, Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu, 18 Februari 2015.

Darmansjah menuturkan hal itu menjadi polemik berkepanjangan mengingat apabila Ukraina menjadi negara federal akan menimbulkan potensi konflik antara Rusia dengan Uni Eropa karena Rusia akan tetap melakukan sphere of influence ke negara bagian tersebut.

"Jika ide federalisasi ini resmi digunakan oleh Ukraina, maka secara sosiologis dan ekonomi beberapa negara bagian akan tergantung pada Rusia," kata Darmansjah.

Menurut Darmasjah, posisi Indonesia secara politik harus tetap mengarah pada penyelesaian konflik dengan cara damai dengan senantiasa menghormati hukum internasional.

"Adapun untuk masalah kebijakan ekonomi, kita harus pintar memanfaatkan kondisi Rusia yang sedang terkena sanksi ekonomi dengan cara melakukan kerja sama mengekspor, tetapi tetap menjaga agar tidak terjebak dalam keberpihakan dan terseret ke tengah pusaran konflik," ujar Darmansjah.

Pengamat ekonomi dari International Center for Applied Finance and Economic, Institut Pertanian Bogor, Iman Sugema, menyatakan krisis Ukraina tidak begitu berpengaruh signifikan terhadap perekonomian Indonesia. "Ketika Rusia mengalami krisis karena anjloknya harga minyak, tidak berpengaruh besar terhadap perekonomian dalam negeri kita karena ketergantungan perekonomian Indonesia terhadap Rusia masih tergolong rendah," ujarnya.

Menurut Iman, data statistik menunjukan nilai ekspor Indonesia menuju Rusia hanya berada pada 0,46 persen dan barang impor yang masuk dari Rusia hanya sekitar 0,96 persen. Hal ini jauh berbeda dengan negara-negara ASEAN dengan jumlah persentase mencapai 20,11 persen untuk ekspor dan 30,55 untuk impor. "Jangan terlalu khawatir karena Rusia saat ini bukan partner penting bagi Indonesia dalam masalah ekonomi," katanya.

AMINUDIN

Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya