Presiden Putin Setuju Gencatan Senjata di Ukraina  

Reporter

Kamis, 12 Februari 2015 18:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko jelang pertemuan dengan Presiden Prancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Minsk, Belarusia, 11 Februari 2015. AP/BelTA, Andrei Stasevich

TEMPO.CO, Minsk - Setelah 17 jam berunding, para pemimpin Rusia, Ukraina, Prancis, dan Jerman akhirnya mencapai kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata pada wilayah konflik Ukraina. Perundingan maraton itu dilakukan di ibu kota Belarusia, Minsk, pada Rabu waktu setempat atau Kamis, 12 Februari 2015.

Dalam konferensi pers setelah perundingan itu Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan gencatan senjata akan berlaku mulai Ahad nanti. Tapi, dia memberi sinyal bahwa sejumlah masalah masih belum terpecahkan, termasuk lokasi perbatasan Ukraina-Rusia, hak pribumi Rusia di wilayah timur Ukraina serta penarikan pasukan dan senjata berat.

"Hal berikutnya yang saya yakin sangat penting adalah penarikan senjata berat... dan penarikan milisi Donbass," kata Putin.

Beberapa jam sebelumnya Ukraina sempat pesimistis bahwa gencatan senjata akan bisa tercapai pada pertemuan itu. Menurut Presiden Ukraina Petro Poroshenko, Rusia memaksakan sikap yang tidak bisa diterima. "Ada beberapa kondisi yang tak bisa diterima," katanya. Tapi, "Selalu ada harapan," Poroshenko mengenai perundingan untuk mengakhiri konflik internal di negerinya itu, yang selama sepuluh bulan telah memakan korban lebih dari 5.300 orang.

"Kami tidak berhenti berbicara, sebagaimana yang Anda lihat. Situasinya memang sulit. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande masih menaruh harapan besar, tetapi bagi kami situasinya benar-benar sulit."

Sementara perundingan di Minsk berjalan, pejabat Ukraina menjelaskan, sedikitnya sembilan orang tewas dan 35 lainnya cedera dalam adu senjata gres di sebelah timur Ukraina. "Korban tewas itu akibat tembakan senjata berat dan bentrok antara dua serdadu Ukraina. Sebanyak 21 korban lainnya cedera," ujar juru bicara militer Ukraina.

Pemberontak yang menguasai Donetsk mengatakan, tujuh orang terbunuh dan 14 lainnya cedera. "Pada malam 11 dan 12 Februari 2015 terjadi ketegangan di Donetsk," ucap mereka. "Ada ledakan dahsyat dan rentetan tembakan yang terdengar bertalu-talu."

BBC | AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya