TEMPO Interaktif, London:Serangkaian aksi pemboman di jantung Ibu kota Inggris, London, membuat cemas sebagian masyarakat muslim di kota itu. Mereka khawatir warga kota London yang berhaluan garis keras akan menuduh warga muslim sebagai pelaku teror itu dan melakukan aksi balasan. Padahal korban terbanyak diduga adalah warga muslim, karena bom-bom yang meledak pada pada Kamis (7/7) pagi itu memang terjadi di dekat kawasan yang selama ini diidentikan sebagai perkampungan muslim.Aksi pemboman itu betul-betul sangat buruk bagi kami, demikian juga apa yang mungkin akan menimpa kami segera, ujar Zahid Rahman, seorang mahasiswa keturunan Banglades. Ia berserta beberapa kawannya tampak bergerombol di sebuah restoran sempit membicarakan aksi peledakan bom itu dan berbagai kemungkinan yang akan terjadi terhadap mereka. Abu Hanya, aktivis Masjid di London bagian timur memperkirakan, apa yang terjadi terhadap kaum muslim di Amerika Serikat saat serangan terror 11 September 2001, sangat mungkin terjadi terhadap mereka di Inggris. Kecemasan itu beralasan, sebab Menteri Luar Negeri Jack Straw langsung mengaitkan aksi teror itu dengan jaingan Al-Qaeda pimpinan Osama Bin Ladin. Aksi itu telah melukai kami. Pelaku teror sepertinya ingin memecah belah kami sebagai bagian masyarakat London, begitu pernyataan Dewan Muslim Inggris. Karena itu kita harus bersatu membantu polisi menangkap si pelaku. AFP
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang
29 April 2015
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang
"Terlepas itu bercanda atau tidak, itu kami anggap sebagai ancaman penerbangan," ujar Head of Corporate Secretary Lion Air Kapten Dwiyanto Ambarhidayat.