Bangladesh Hukum Mati Pemimpin Partai Islam

Reporter

Selasa, 30 Desember 2014 20:00 WIB

Peserta berbaris selama pawai Hari Kemenangan Bangladesh ke-43, di Dhaka, Bangladesh, 16 Desember 2014. MUNIR UZ ZAMAN/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Dhaka - Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh menjatuhkan hukuman mati terhadap pemimpin partai Islam karena terbukti melakukan pemerkosaan, pembunuhan massal, dan genosida semasa perang kemerdekaan melawan Pakistan pada 1971.

ATM Azharul Islam, asisten sekretaris jenderal partai terbesar Bangladeseh, Jamaat-e-Islami, menjadi orang ke-16 dan dari kalangan Islam ke-11 yang dihukum mati karena kejahatannya oleh Pengadilan Kejahatan Internasional.

Majelis hakim, Selasa, 30 Desember 2014, menuduh pria berusia 62 tahun itu menjadi kunci kekejaman kelompok pro-Pakistan. Dia diperintahkan digantung di tiang gantungan karena perbuatan genosida terhadap lebih dari 1.200 orang di sebelah timur laut Distrik Rangpur. "Tidak diragukan lagi, itu pembunuhan massal," kata hakim Enayetur Rahimjudge Rahim.

Pengacara Tajul Islam menolak segala dakwaan terhadap kliennya sekaligus bersama timnya akan melakukan kasasi ke Mahkamah Agung. "Azharul Islam masih berusia 19 tahun dan berstatus mahasiswa saat perang. Tidak mungkin dia terlibat dalam kejahatan perang. Tuduhan terhadap dia salah dan direkayasa," ucap Tajul Islam.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Terpopuler
Percakapan Terakhir Pilot Air Asia dengan ATC
Air Asia Hilang, Ahok: Laut Belitung Banyak Jin
Jejak Air Asia Terlacak di Bangka Belitung ?
Ini Daftar Kecelakaan Pesawat Terbang Indonesia
Pesan Penumpang Air Asia: 'Goodbye Forever'

Berita terkait

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.

Baca Selengkapnya

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan

Baca Selengkapnya

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.

Baca Selengkapnya

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.

Baca Selengkapnya