Pakistan Segera Eksekusi Mati 500 Teroris  

Reporter

Selasa, 23 Desember 2014 09:55 WIB

Anak-anak Pakistan tiba di sekolah di Peshawar, 20 Desember 2014, setelah tiga hari berkabung nasional bagi anak-anak yang dibunuh Taliban dalam serangan terhadap sekolah. Akibat serangan yang menewaskan 149 jiwa itu, kini pemerintah Pakistan mengubah pendekatan terhadap teror Taliban. A Majeed/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Islamabad - Setelah mencabut moratorium hukuman mati pekan lalu, pemerintah Pakistan segera mengeksekusi 500 milisi yang selama ini melakukan aksi teror di negara itu.

"Menteri Dalam Negeri telah menyelesaikan pemberkasan kasus dari 500 terpidana yang sudah melakukan semua upaya banding, permohonan pengampunan dari mereka sudah ditolak oleh presiden dan eksekusi akan dilakukan dalam beberapa pekan ini," kata seorang pejabat senior kepada AFP. (Baca:PM Pakistan Serukan Perang Lawan Taliban)

Peristiwa milisi Taliban menyerang sekolah militer di Peshawar dan menewaskan 149 orang, yang di antaranya 133 pelajar pada hari Selasa pekan lalu, membuat pemerintah Pakistan mencabut moratorium hukuman mati. Moratorium hukuman mati diberlakukan sejak 2008. (Baca: Melindungi Murid, Tiga Guru Dibakar Taliban )

Sesudah pencabutan moratorium hukuman mati, enam milisi menjalani hukuman gantung pada Jumat pekan lalu. Lima di antaranya dihukum atas usaha membunuh Presiden Pervez Musharraf tahun 2003 dan seorang lainnya terlibat penyerangan ke markas besar tentara pada tahun 2009. (Baca: Hadapi Taliban, Pakistan Berlakukan Hukuman Mati )


Menghadapi eksekusi massal ini, polisi, tentara, dan paramiliter telah diterjunkan ke seluruh negeri, termasuk di semua bandara udara dan penjara. Pakistan dalam siaga penuh setelah keluarnya pemberitahuan tentang pelaksanaan eksekusi dan operasi intensif tentara memberangus Taliban di wilayah barat laut Pakistan.

Eksekusi massal ini mendapat kritikan dari lembaga hak asasi manusia. Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta Pakistan mempertimbangkan kembali putusan itu.

NEWS.COM.AU | MARIA RITA




Baca juga:
Kubu Agung Pilih Islah dengan Ical karena PKB
Jokowi Talangi Utang Ical , 'Tak Semudah Sulap'
Kesan Yenny Wahid terhadap Ibu Cerewet dan Kolot
2 Gereja Ini Dapat Perhatian Khusus Saat Natal

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya