Ebola, AS Karantina Tentara dari Afrika Barat  

Reporter

Rabu, 29 Oktober 2014 09:05 WIB

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama memeluk Nina Pham, perawat dari Dallas, di Gedung Putih, 25 Oktober 2014. Pham sebelumnya tertular Ebola dari Thomas Eric Duncan, telah meninggal, yang dirawat di Texas Health Presbyterian Hospital, Dallas. Olivier Douliery-Pool/Getty Images

TEMPO.CO, Washington - Semua tentara, dokter, dan perawat Amerika Serikat yang pulang dari tugas membantu melawan ebola di negara Afrika Barat akan dikarantina selama 21 hari. Tindakan ini, kata Presiden Barack Obama, dilakukan untuk mewaspadai penyebaran virus ebola di Amerika Serikat. Namun, sejumlah anggota parlemen, terutama dari partai politik, menilai langkah ini melampaui pedoman federal yang berlaku di negara itu. (Baca: Cegah Ebola, Sekolah di Ohio dan Dallas Ditutup)

"Kami bukannya ingin mencegah petugas kesehatan berada di garis depan untuk melawan ebola, tapi kami harus memastikan bahwa ketika mereka kembali, mereka dalam kondisi yang baik. Mereka melakukan itu agar kita semua tetap aman," kata Obama kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dilaporkan Reuters, Selasa, 28 Oktober 2014.

Dengan pernyataan Obama itu, Pentagon meminta Menteri Pertahanan Chuck Hagel mempertimbangkan rekomendasi proses karantina selama 21 hari kepada lebih dari empat ribu pasukan AS yang kembali dari Afrika Barat. Sejak Senin kemarin, Angkatan Darat pun mulai mengisolasi semua tentara yang kembali dari Afrika Barat walaupun tidak menunjukkan tanda-tanda terinfeksi. (Baca: Pasien Ebola Pertama di Amerika Meninggal Dunia)

"Program karantina 21 hari ini akan diawasi sepenuhnya. Langkah ini bahkan jauh lebih ketat daripada pedoman yang direkomendasikan otoritas kesehatan sipil," kata Laksamana John Kirby, Sekretaris Pers Pentagon.

Sementara itu, militer AS berulang lagi menegaskan bahwa personelnya tidak berinteraksi langsung dengan pasien ebola. Di negara Afrika Barat, mereka bertugas untuk membangun unit pengolahan untuk membantu otoritas kesehatan melawan ebola.

RINDU P. HESTYA | REUTERS

Berita Lain:


Setop Selfie demi Kesehatan Anda
Dalam 24 Jam, KPK Spanyol Tangkap 51 Koruptor
Bahaya Ebola, Australia Setop Berikan Visa Migrasi

Berita terkait

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

6 menit lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

6 menit lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Jajaki KKN Tematik Internasional di Timor Leste

9 menit lalu

Universitas Jember Jajaki KKN Tematik Internasional di Timor Leste

Universidade Dili Timor Leste menandatangani MoU dengan Universitas Jember soal KKN tematik internasional.

Baca Selengkapnya

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

12 menit lalu

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Kumpulkan 230 Bakal Calon Kepala Daerah dari PKB di Makassar, Sampaikan 3 Kriteria Ini

18 menit lalu

Cak Imin Kumpulkan 230 Bakal Calon Kepala Daerah dari PKB di Makassar, Sampaikan 3 Kriteria Ini

Cak Imin menyebutkan tiga kriteria utama untuk calon kepala daerah dari PKB pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

20 menit lalu

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

26 menit lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

26 menit lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Penemuan Air Conditioner atau AC Pertama Kali oleh Seorang Dokter

38 menit lalu

Kilas Balik Penemuan Air Conditioner atau AC Pertama Kali oleh Seorang Dokter

Memasuki musim kemarau, AC banyak digunakan orang untuk mendinginkan ruangan dari hawa panas. Namun, sudah tahukah bagaimana penemuan AC?

Baca Selengkapnya

Gagal Ikut SNBT 2024? Jalur Pendaftaran Mandiri Itera Ini Bisa Dijajal

39 menit lalu

Gagal Ikut SNBT 2024? Jalur Pendaftaran Mandiri Itera Ini Bisa Dijajal

Institut Teknologi Sumatera (Itera) membuka peluang tes Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Barat hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya