TEMPO.CO, Doha - Dua aktivis hak asasi manusia asal Inggris, Krishna Upadhyaya dan Ghimire Gundev, hilang sejak Ahad, 31 Agustus 2014, waktu setempat di Qatar. Krishna yang bertugas sebagai peneliti HAM dan Gundev sebagai fotografer diketahui sedang bekerja di bawah kelompok hak asasi manusia Norwegia, The Global Network for Rights and Development (GNRD).
Seperti dilansir Al Jazeera, Jumat, 5 September 2014, keduanya berada di Qatar untuk meneliti isu imigran di negara teluk tersebut. Upadhyaya sedang meneliti keberadaan buruh asal Nepal di negara kaya minyak itu. Sebelum mereka hilang, Upadhyaya sempat menelepon temannya di Norwegia. Dia menceritakan bahwa dirinya dan Gundev dilecehkan dan diikuti oleh orang berpakaian polisi.
Manajer GNRD menuduh dinas intelijen Qatar ada di balik hilangnya dua pegawai mereka. GNRD khawatir dengan keselamatan dua pegawai itu.
Sementara itu, Amnesti Internasional mendesak Qatar mencari tahu keberadaan dua warga Inggris tersebut dan menjamin keselamatan mereka. Adapun laporan resmi dari Kedutaan Besar Inggris di Doha menyatakan dua warga negara mereka ditangkap oleh pemerintah Qatar dan investigasi akan segera dilakukan.
Ancaman keselamatan dari para aktivis HAM di Qatar telah mendapat sorotan. Sejak awal tahun ini, Qatar telah berusaha meningkatkan keamanan dan penghasilan para aktivis HAM dan buruh asing di sana.
AL JAZEERA | VIQIANSAH DENNIS
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Jero Wacik | Polisi Narkoba | ISIS | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Ahok: Tak Suka Sama Saya, Mau Duel? Ayo!
Pindahkan Makam Nabi, Saudi Disumpahi Bakal Hancur
Nama-nama Menteri Jokowi Versi Relawan
Berita terkait
Qatar Usir Diplomat Yaman, Buntut Perseteruan dengan Saudi
21 Juni 2017
Negara-negara tersebut menuding Qatar membiayai kelompok teroris dan membentuk persekutuan dengan Iran.
Baca SelengkapnyaLisensi Qatar Airways di Indonesia Dicabut Sementara
7 Juni 2017
Penerbangan Qatar Airways ke Indonesia akan dihentikan sementara menyusul memanasnya situasi politik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaHarmoni Tari Saman dan Angklung di Qatar
11 November 2016
Para penonton promosi Wonderful Indonesia di Qatar ikut bernyanyi saat angklung memainkan lagu "I Have a Dream."
Baca SelengkapnyaJumlah Penduduk Qatar Tembus 2,5 Juta Jiwa
3 Maret 2016
Kenaikan populasi dipicu oleh sejumlah besar warga asing yang datang untuk bekerja di Qatar dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaSekolah di Qatar Larang Dongeng Putri Salju
23 Januari 2016
Buku dongeng Disney itu dinilai terlalu seksi karena menggambarkan seorang putri yang berciuman dengan pangeran.
Baca SelengkapnyaQatar Larang Pemutaran Film The Danish Girl
13 Januari 2016
Qatar tidak menjelaskan secara rinci alasan melarang penayangan
film The Danish Girl.
Mercedes Hantam Roll Royce, Tabrakan Termahal di Jalanan
4 Desember 2015
Dua orang ditangkap karena merekam tabrakan termahal antara
Rolls Royce dengan Mercedes Benz.
Heboh Para Jomblo Dilarang Cuci Mata ke Mal Jadi Sorotan
25 November 2015
Ide "Larangan Lajang" dikeluarkan Qatar karena warganya mengeluh mal selalu dipenuhi para pekerja yang datang sendirian.
Baca SelengkapnyaSwasembada Pangan, Qatar Galang Proyek Menanam Tanpa Tanah
27 Agustus 2015
Ketahanan pangan adalah masalah besar bagi Qatar.
Baca SelengkapnyaQatar Dukung Turki Bangun Tembok Perbatasan
5 Agustus 2015
Terkait dengan Liga Arab yang mengecam serangan Turki di Irak.
Baca Selengkapnya