Malaysia Airlines Akan PHK Ribuan Pegawainya

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Rabu, 27 Agustus 2014 07:00 WIB

Ibu Heni mencari informasi terkait jatuhnya Malaysia Airlines MH17 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat 18 Juli 2014. Seorang Warga Negara Belanda, kerabat ibu Heni diduga menjadi salah satu korban pesawat naas tersebut. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Menyusul dua musibah beruntun tahun ini, Malaysia Airlines (MAS) berencana melakukan perampingan dengan memangkas 20-25 persen pegawainya. Pegawai yang akan kehilangan pekerjaan, Bloomberg News melaporkan, antara lain, Chief Executive Officer Ahmad Jauhari Yahya, yang masa jabatannya berakhir bulan depan.

Selain pemutusan hubungan kerja, pemotongan rute dan perubahan kepemimpinan ada dalam rencana restrukturisasi yang sedang dipersiapkan oleh pemerintah Malaysia. Tingkat penjualan tiket menurun drastis menyusul hilangnya pesawat MH370 yang mengarungi rute Kuala Lumpur-Beijing dan jatuhnya pesawat MH17 karena ditembak di Ukraina.

"MAS menderita masalah citra dan bermasalah dengan staf," kata Nik Huslan, mantan pilot senior di MAS. "Mereka harus menemukan seseorang yang bisa dihormati seluruh staf."

Sebelum tragedi pesawat hilang, orang dalam maskapai ini mengatakan, di kalangan staf, berkembang ketidakpuasan selama bertahun-tahun karena perubahan strategi bisnis dan kepemimpinan serta prospek karier yang buruk.

Salah satu maskapai penerbangan paling bergengsi dan paling cepat berkembang di kawasan Asia pada 1990-an ini mengalami kemunduran sejak 2010. Sejak tahun itu, maskapai tak mencatatkan keuntungan. Popularitasnya juga tergerus kompetitor utamanya, Singapura Airlines, dan terpukul dengan munculnya operator penerbangan murah seperti AirAsia.

Dua bencana pada tahun ini, disebut pengamat, menyebabkan tekanan baru. Sebanyak 186 awak pesawat MAS berhenti antara Januari dan Juli. Juru bicara MAS mengatakan banyak dari mereka yang berhenti karena ditekan keluarga agar tidak terbang seusai kecelakaan. Lebih dari 5.000 pegawai MAS sebagai awak kabin atau pilot. Pihak maskapai mengatakan tingkat pengunduran diri meningkat setelah dua kecelakaan itu.

Eksekutif MAS kepada Reuters menyatakan dua musibah pada tahun ini menjadi peringatan bahwa perubahan drastis tidak bisa lagi dihindari jika perusahaan yang berusia 42 tahun ini ingin bertahan hidup. "Perlu ada perubahan pola pikir, dan orang-orang mengadopsinya," kata seorang eksekutif senior maskapai ini. "Orang-orang harus sadar bahwa mereka mungkin perlu bekerja dengan cara yang berbeda."

Tapi tuntutan tersebut, menurut serikat pekerja MAS, juga harus diimbangi dengan kenaikan insentif untuk mendorong staf. "Kami ingin melihat pembenahan secara total, dan apa rencana jangka panjangnya," kata Mohd. Jabarullah Abdul Kadir, sekretaris serikat pekerja Malaysia Airlines (MASEU), yang mewakili 13 ribu pegawai. "Jika ada PHK, mereka tidak bisa memotong jumlah pegawai tanpa dasar."

REUTERS | INDAH P.

Berita terkait

Hilangnya Pesawat MH370, Misteri Penerbangan Terbesar di Dunia

55 hari lalu

Hilangnya Pesawat MH370, Misteri Penerbangan Terbesar di Dunia

Pesawat MH370 itu hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014 dan hingga kini jejaknya belum terlacak.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

56 hari lalu

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Misterius, Perusahaan AS Klaim Bisa Temukan Lokasi Pesawat Jatuh

57 hari lalu

MH370 Hilang Misterius, Perusahaan AS Klaim Bisa Temukan Lokasi Pesawat Jatuh

MH370 hilang tanpa jejak. Pemerintah Malaysia menyatakan akan mencari lagi pesawat ini jika ada bukti baru.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Pesawat Malaysia Airlines MH370 Hilang, Berikut Kilas Balik Tragedi 239 Penumpang Tak Pernah Ditemukan

58 hari lalu

10 Tahun Pesawat Malaysia Airlines MH370 Hilang, Berikut Kilas Balik Tragedi 239 Penumpang Tak Pernah Ditemukan

Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang pada 8 Maret 2014. Sebanyak lokasi dan 239 penumpang sampai sekarang belum ditemukan.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

59 hari lalu

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu

Baca Selengkapnya

Pengadilan Beijing Memulai Sidang Kompensasi bagi Korban MH370

27 November 2023

Pengadilan Beijing Memulai Sidang Kompensasi bagi Korban MH370

Pesawat MH370 menghilang pada 8 Maret 2014, membawa 239 orang - sebagian besar dari Cina - dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Baca Selengkapnya

Polisi Australia Tuntut Penumpang Pesawat Malaysia Airlines, Sempat Ancam akan Mengebom

15 Agustus 2023

Polisi Australia Tuntut Penumpang Pesawat Malaysia Airlines, Sempat Ancam akan Mengebom

Polisi Australia pada Selasa 15 Agustus 2023 menuntut seorang pria setelah diduga mengaku membawa bahan peledak dalam penerbangan Malaysia Airlines

Baca Selengkapnya

Penumpang Teriak "Hamba Allah", Pesawat Malaysia Airlines Putar Balik ke Sydney

14 Agustus 2023

Penumpang Teriak "Hamba Allah", Pesawat Malaysia Airlines Putar Balik ke Sydney

Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 122 terpaksa putar balik ke Sydney, Australia, Senin 14 Agustus 2023 gara-gara insiden penumpang

Baca Selengkapnya

Putin Diduga Terlibat Jatuhnya MH17 Tapi Tak Bisa Diseret ke Pengadilan, Kenapa?

11 Februari 2023

Putin Diduga Terlibat Jatuhnya MH17 Tapi Tak Bisa Diseret ke Pengadilan, Kenapa?

Penyelidikan terbaru MH17 menemukan indikasi kuat keterlibatan Putin. Jaksa mengungkap penyebab Putin tak bisa diseret ke pengadilan.

Baca Selengkapnya

Kremlin Menolak Tuduhan Putin Terlibat Kejatuhan MH17

10 Februari 2023

Kremlin Menolak Tuduhan Putin Terlibat Kejatuhan MH17

Kremlin, Kamis, 9 Februari 2023, menolak temuan jaksa internasional yang menginvestigasi kejatuhan Malaysia Airlines Flight 17 (MH17).

Baca Selengkapnya