TEMPO.CO, Jakarta - Kanada akan mendonasikan 1.000 vaksin kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melawan wabah virus ebola di Afrika Barat. Seperti dilansir BBC, Rabu, 13 Agustus 2014, vaksin ini akan dikirim ke Afrika Barat melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Virus ebola telah menyerang negara-negara di Afrika Barat seperti Guinea, Sierra Leone, Liberia, dan Nigeria. Sebelumnya, vaksin bernama Zmapp telah diuji coba terhadap hewan. Vaksin ini masih terbatas jumlahnya dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk membuatnya kembali.
Ketua lembaga kesehatan masyarakat Kanada, Gregory Taylor, menyarankan agar vaksin Zmapp diberikan juga kepada para petugas kesehatan sebagai langkah pencegahan terhadap paparan virus ebola.
WHO telah menyatakan status darurat kesehatan global atas wabah virus Ebola. Persebaran wabah ini dianggap telah meluas dan jumlah korban tewas terus bertambah. Salah satu negara yang terjangkit virus ebola yaitu Liberia. Di negara ini sedang diuji coba vaksin Zmapp kepada manusia.
WHO hanya memberikan 12 obat vaksin. Sampai saat ini, Zmapp telah digunakan kepada dua petugas kesehatan Amerika Serikat yang terjangkit ebola. Setelah mengkonsumsi vaksin tersebut, mereka mulai menunjukkan perkembangan positif.
Hanya, reaksi dari vaksin Zmapp ini belum menjamin kesembuhan dari virus ebola. Seorang pastor asal Madrid, Spanyol, yang baru kembali dari Liberia, tewas setelah terinfeksi virus ebola meski dia telah divaksin Zmapp.
BBC | REUTERS | VIQIANSAH DENNIS
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Novela Saksi Prabowo Doakan Israel
Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi
Begini Robin Williams Saat Pertama Ditemukan
Berita terkait
Tahun Baru 2024 di Gaza, Warga Palestina: Kami Ingin Hidup Seperti Manusia Lainnya
1 Januari 2024
Gaza memulai tahun baru 2024 dengan serangan Israel semalam yang menewaskan sedikitnya dua lusin orang
Baca SelengkapnyaBlokir Dua Bandara Tersibuk Amerika Serikat, Puluhan Demonstran Pro-Palestina Ditangkap
28 Desember 2023
Pengunjuk rasa pro-Palestina memblokir lalu lintas di sekitar dua bandara Los Angeles dan Neww York, bandara tersibuk di Amerika Serikat
Baca SelengkapnyaUNICEF: Serangan Israel di Gaza Membunuh dan Melukai Lebih dari 400 Anak Palestina Setiap Hari
25 Oktober 2023
UNICEF mengatakan 2.360 anak-anak tewas, dan 5.364 lainnya terluka menyusul pemboman Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaTema Hari Kesehatan Sedunia 2023, Begini Tantangan WHO Setarakan Layanan Kesehatan
7 April 2023
Selalu diperingati pada 7 April, berdirinya World Health Organization diperingati jadi Hari Kesehatan Sedunia.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 Jakarta Naik 735 Orang
20 Juni 2022
Pasien Covid-19 Jakarta naik lagi sebanyak 735 orang per kemarin.
Baca SelengkapnyaKualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat, 27,4 Kali Pedoman WHO
20 Juni 2022
Kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat karena konsentrasi PM2.5 saat ini 27,4 kali dari nilai pedoman WHO.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 Jakarta Hari Ini Bertambah 314 Orang
11 Juni 2022
Pasien Covid-19 Jakarta hari ini bertambah 314 orang. Hasil ini didapati setelah melakukan tes PCR terhadap 8.057 spesimen.
Baca SelengkapnyaPekan Kedua Juni, Vaksin Merah Putih Masuk Uji Klinis Fase Ketiga
31 Mei 2022
Penny menjelaskan penyelesaian tahap uji coba fase ketiga Vaksin Merah Putih bisa lebih cepat dari perkiraan sebelumnnya.
Baca SelengkapnyaWabah Demam Berdarah Maut Serang Irak, Penderita Tewas Kehabisan Darah
29 Mei 2022
WHO melaporkan Irak kini tengah menghadapi wabah demam berdarah Krimea-Kongo yang berdampak fatal, dapat menyebabkan penderita tewas kehabisan darah
Baca SelengkapnyaKasus Hepatitis Akut: Dunia 170 Kasus 1 Meninggal, Indonesia 3 Kasus 3 Meninggal
5 Mei 2022
World Health Organization atau WHO mempublikasikan penyakit hepatitis akut berat ini sebagai kejadian luar biasa atau KLB.
Baca Selengkapnya