TEMPO Interaktif, Jakarta:WELLINGTON Pemerintah Indonesia menyatakan dukungannya kepada pemerintah Selandia Baru untuk mengikuti KTT Asia Timur Desember mendatang. Hal itu diungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam konfrensi pers bersama dengan PM Selandia Baru Helen Clark, di Wellington, Rabu (64). Pertemuan ini sekaligus menandai kunjungan resmi kenegaraan Presiden Yudhoyono ke Selandia Baru. Pemerintah Selandia Baru sendiri seperti diungkapkan PM Clark menyambut baik dukungan itu. Apalagi Selandia Baru sudah menjadi mitra dialog ASEAN sejak 1975. "Kami berkeinginan meningkatkan keterlibatan kami dengan ASEAN," kata Clark. Sementara itu, di tempat terpisah Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengatakan bahwa perbedaan pendapat di antara anggota ASEAN dalam hal keikutsertaan India, Australia, dan Selandia Baru dalam KTT Asia Timur sebagai hal yang lumrah. "Itu kan suatu proses, jadi jangan dilihat sebagai yang luar biasa. Pada gilirannya kan kita juga yang akan mengambil keputusan secara konsensus," kata Wirajuda. Sikap Indonesia sendiri, menurut Wirajuda, sudah jelas yakni berkeinginan menunda KTT Asia Timur hingga ada kesepakatan. Sebab, katanya, cukup dengan KTT ASEAN plus three saja mereka juga sudah bisa membicarakan apa saja disitu yang menjadi perhatian kepentingan 13 negara. "Jadi, mengapa harus tergesa-gesa," ujarnya. andree priyanto (wellington)