TEMPO Interaktif, Chiang Mai): Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra mengecam keras segala bentuk fundamentalisme agama yang bermuara pada tindakan kekerasan. Pernyataan ini dilaporkan Tempo yang tengah berada di Chiang Mai.“Pembunuhan terhadap mereka yang tidak bersalah jelas-jelas dilarang dalam Al Quran maupun kitab-kitab suci agama lain,” kata Thaksin saat menyampaikan pidatonya di hadapan 400 peserta Sidang Raya Konferensi Gereja-Gereja Asia di Hotul Lotus Pang Suan Kaew, Chiang Mai, Senin (4/4). Pernyataan Thaksin ini juga disampaikan untuk menanggapi serangan bom yang terjadi di supermarket Carrefour dan Bandara Hat Yai, Thailand Selatan, Minggu (3/4) malam. Bom yang menewaskan dua orang dan melukai puluhan warga itu meledak empat hari setelah senator dan anggota parlemen menggelar sebuah rapat khusus. Dalam rapat tersebut Thaksin meminta sidang parlemen untuk menghentikan keresahan di tiga provinsi di kawasan selatan. Tiga provinsi yang didominasi umat muslim itu selama ini dikenal sebagai basis kelompok separatis yang memperjuangkan otonomi khusus. Sejak Januari tahun lalu, lebih dari 600 orang sipil maupun pejabat pemerintah terbunuh dalam berbagai tindak kekerasan di kawasan itu. Thaksin menambahkan, serangannya kepada tindakan terorisme yang terus eksis dalam satu dekade terakhir ini. “Mereka terus menunjukkan kegiatannya, di Amerika, Eropa, Asia Pasifik, dan berbagai belahan dunia lain,” ungkap pria 54 tahun kelahiran Chiang Mai itu.Menurut Thaksin, salah satu cara menekan gerakan radikalisme yang berujung pada terorisme adalah terus meningkatkan dialog antarumat beragama. “Saya memuji kalangan gereja yang terus menggiatkan diskusi antar iman. Bukankah dalam satu kotbah terkemukanya Yesus mengajak umatnya menjadi pencipta perdamaian," katanya. Sambutan tanpa teksnya selama 25 menit itu, Thaksin juga menyampaikan belasungkawanya atas meninggalnya Paus Yohanes Paulus II. “Beliau tokoh yang konsisten memperjuangkan perdamaian, tak hanya bagi umat Katolik, tapi juga bagi seluruh dunia,” paparnya. Jojo Raharjo-Tempo
5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif
28 Agustus 2023
5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif
Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.