Pesan dari sejumlah teman tertempel di ruang kelas sejumlah pelajar yang jadi penumpang kapal feri Sewol di SMA Danwon di Ansan, Korsel (18/4). REUTERS/James Pearson
TEMPO.CO, Ansan – Puluhan siswa yang menjadi korban tenggelamnya kapal feri Sewol di Korea Selatan sudah mulai kembali bersekolah untuk pertama kalinya pada Rabu, 25 Juni 2014. Momen ini menjadi begitu emosional lantaran kehadiran mereka juga disambut oleh orang tua dari korban yang tak berhasil diselamatkan.
Sekitar 70 siswa tahun kedua mulai kembali ke Sekolah Menengah Atas Danwon di Kota Ansan yang tak jauh dari Seoul. Sebelum masuk sekolah, mereka sempat mengadakan konferensi pers yang dilanjutkan dengan bersalaman dengan wali kelas, guru, dan orang tua dari siswa yang tak selamat.
Prosesi dimulai dengan pembacaan sebuah pernyataan oleh seorang siswa laki-laki. Ia meminta semua warga Ansan, pemerintah, dan wartawan untuk memperlakukan mereka seperti remaja lainnya. (Baca: Pesan Siswa Korban Feri Tenggelam di Sewol)
“Kami sangat lelah menerima perhatian yang berlebihan,” kata siswa tersebut seperti dikutip dari The Korea Herald. “Tolong, perlakukan kami seperti kalian memperlakukan remaja lainnya,” ujarnya dengan suara gemetar.
Memang, sebelumnya puluhan remaja ini mengikuti sebuah kelas terapi di wilayah Ansan guna menstabilkan kondisi psikologis mereka. Tak lupa, mereka juga mendoakan semua korban, terutama rekan-rekan mereka, dan mengatakan bahwa hal itu tak akan terlupa selamanya.
Setelah itu, mereka pun berjalan menyusuri lorong menuju sekolah sambil bersalaman dengan ratusan orang tua dari rekan mereka yang tak selamat. Mereka terlihat berpelukan sambil sesekali menyeka air matanya.
Dari 325 siswa yang melakukan perjalanan wisata ke Pulau Jeju dengan feri Sewol, 75 di antaranya berhasil diselamatkan sedangkan 245 lainnya meninggal. Sementara itu, lima siswa masih dinyatakan hilang. (Baca: Siswanya Tenggelam, Wakil Kepsek di Korsel Gantung Diri)