Kandung Gambar Ektremis, Unilever Tarik Iklannya

Reporter

Rabu, 4 Juni 2014 10:53 WIB

Logo Unilever. Ucd.ie

TEMPO.CO, Rangoon – Produsen produk konsumen raksasa Unilever telah menarik seluruh spanduk iklan dari toko-toko di Myanmar bagian barat pada Senin, 2 Juni 2014. Penarikan ini dilakukan lantaran Unilever menggunakan simboi ekstremis Budha yang disalahkan atas serangan berdarah terhadap kelompok minoritas Islam di negara ini.

Dikutip dari laman Irrawaddy.org, foto yang diperlihatkan Associated Press menunjukkan sebuah spanduk berwarna hijau membentang di atas etalase toko di ibu kota negara bagian Arakan, Sittwe.

Unilever telah mengkonfirmasi penggunaan spanduk di toko itu. Namun mereka menyangkal bahwa simbol tersebut sengaja disematkan di spanduk tersebut. Sher Mazari, Direktur Urusan Internal Unilever, menyatakan simbol tersebut berada di spanduk tanpa izin perusahaan.

“Kami tidak terlibat dalam kegiatan politik apa pun,” katanya. “Kami juga menentang segala bentuk diskriminasi dalam bentuk apa pun, termasuk agama dan etnis. Hal ini dilakukan tanpa sepengetahuan kami.”

Rupanya, menurut Mazari, beberapa pemilik usaha meminta sendiri kepada kontraktor Unilever untuk menyematkan simbol tersebut di spanduk. Atas kejadian ini, Unilever akhirnya menarik seluruh spanduk dan menggantinya dengan iklan yang baru.

Kota Sittwe memang dikenal sebagai sarang kekerasan sektarian yang telah menewaskan 280 orang dan memaksa 140 ribu lainnya mengungsi dalam dua tahun terakhir. Sebagian besar korban kekerasan ini adalah muslim Rohingya yang terus dijadikan sasaran oleh mayoritas penganut Budha di negara ini.

ANINGTIAS JATMIKA | IRRAWADDY.ORG

Terpopuler
Meja Tua Milik Hitler Ditemukan
Bahas Penyadapan, SBY Bertemu Abbott di Batam Besok
Lawan Junta Militer, Thailand Terinspirasi Hunger Games







Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya