Pria menyoroti reruntuhan dengan lampu dsaat mencari korban yang terjebak di reruntuhan gedung di Mareh, Aleppo, Suriah (19/5). Keadaan politik Suriah makin menegang, sekitar seribuan orang telah tewas akibat konflik politik ini. REUTERS/Jalal Al-Mamo
TEMPO.CO, Aleppo - Gempuran bom darat dan udara oleh pasukan pemerintah Suriah terhadap distrik-distrik yang dikuasai pemberontah di Aleppo telah menewaskan sedikitnya 1.963 warga sejak dimulainya perang di kota ini pada 2014.
Menurut data yang diperoleh kantor berita Agence France-Presse, jumlah keseluruhan korban tewas terdiri atas 567 anak-anak dan 283 kaum perempuan. "Mereka tewas akibat serangan udara," kata Syrian Observatory fo Human Rights.
Laporan tersebut, ujar Observatory, didasarkan pada informasi yang diperoleh dari sumber-sumber medis dan aktivis di lapangan.
"Data korban tewas itu dikumpulkan sejak 1 Januari 2014 hingga Kamis malam, 29 Mei 2014, waktu setempat, di kawasan sebelah utara kota yang dikuasai pemberontak dan di pedesaan," ujar lembaga yang berbasis di London itu.
Sejak pemberontak melakukan serangan intensif pada 2012, Aleppo terbelah menjadi dua bagian. Masing-masing bagian dikuasai oleh pejuang dan pasukan pemerintah.