Pelayat 'Biru' Makamkan Tokoh Anti-Junta Myanmar
Editor
Maria Rita Hasugian
Kamis, 24 April 2014 07:33 WIB
TEMPO.CO, Rangoon - Ratusan orang menghadiri upacara pemakaman Win Tin, mantan jurnalis kawakan sekaligus mantan tahanan politik junta militer Myanmar. Jenazah Win Tin dimakamkan di pemakaman Yay Way di Rangoon, Rabu Sore, 23 April 2014.
Sebagian besar pelayat mengenakan pakaian tahanan berwarna biru untuk menghormati Win Tin, yang hingga akhir hayatnya mengenakan pakaian tahanan itu. Menurut Win Tin, ia mengenakan pakaian tahanan sebagai bentuk solidaritas kepada seluruh tahanan politik yang belum juga dibebaskan oleh pemerintah Myanmar. (Baca: Tokoh Gerakan Demokrasi Myanmar, Win Tin, Meninggal)
Puluhan karangan bunga, beberapa foto Win Tin berukuran besar, dan bendera partai yang didirikannya, Liga Nasional Demokrasi (NLD), mengelilingi peti jenazah di ruang jenazah sebelum dibawa ke pemakaman, seperti dilansir BBC, Rabu, 23 April 2014.
Tokoh gerakan prodemokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, menghadiri acara pemakaman rekan seperjuangannya itu.
"Keberaniannya menghadapi kekejaman yang terus terjadi menggaungkan rentanya proses reformasi di Burma," kata Direktur Eksekutif Human Rights Watch Kenneth Roth mengenang sosok almarhum. (Baca: Hari Ini Myanmar Bebaskan Tahanan Politik)
Win Tin dikenal berbicara tanpa basa-basi dan tidak pernah takut mengkritik anggota partai, termasuk Aung San Suu Kyi, pemimpin dan juga pendiri NLD yang kini duduk di parlemen Myanmar.
Sebagai ganjaran atas kritik kerasnya terhadap junta militer Myanmar, Win Tin dijebloskan ke penjara selama 19 tahun. Pemerintah Myanmar kemudian memberikan amnesti dan ia dibebaskan pada September 2008.
Win Tin meninggal di Rangoon General Hospital, Senin pagi, 21 April 2014, karena gagal ginjal.
BBC | VOICE OF DEMOCRACY BURMA | MARIA RITA HASUGIAN
Terpopuler:
Cari MH370, Malaysia Ajukan Kesepakatan Baru
Dua Juta Liter Solar Dirampok dari Kapal Jepang
Politikus Ukraina Tewas Disiksa Militan Pro-Rusia