Presiden Korea Selatan Kecam Kapten Feri Sewol

Reporter

Senin, 21 April 2014 13:47 WIB

Lee Joon-seok (kedua kanan), kapten feri Sewol, meninggalkan kapalnya yang akan tenggelam di perairan Korea Selatan (16/4). Lee termasuk orang pertama yang menyelamatkan diri. REUTERS/Korea Coast Guard/Yonhap

TEMPO.CO, Seoul - Presiden Korea Selatan Park Geun-hye mengecam sikap dan perilaku kapten beserta awak feri Sewol terkait dengan kecelakaan yang menimpa 476 penumpang kapal itu. Menurut dia, sikap yang mereka peragakan sama dengan melakukan pembunuhan.

Bersama beberapa awaknya, kapten feri Sewol dikabarkan melarikan diri saat angkutan laut yang berada dalam kendalinya itu mulai miring ke dalam laut. (Baca:Feri Tenggelam di Korsel, Korban Tewas 64 Orang)

Diawaki 27 orang, feri Sewol tersungkur pada Rabu, 16 April 2014, saat melakukan perjalanan bersama ratusan murid sekolah yang sedang berlibur. Armada laut itu berlayar dari Icheon menuju Pulau Jeju di sebelah selatan Korsel.

Saat ini kapten feri, Lee Joon-seok, sejak Sabtu, 19 April 2014, ditahan petugas keamanan bersama seorang nakhoda dan perwira kapal untuk dimintai pertanggungjawaban. (Baca:Pesan Siswa Korban Feri Tenggelam di Korsel)

Menurut koresponden Al-Jazeera, Adrian Brown, yang melaporkan peristiwa tenggelamnya feri Sewol dari Pulau Jindo, di sebelah barat daya Korsel, petugas juga menahan empat awak kapal pada Senin, 21 April 2014.

"Sikap kapten dan beberapa awak kapal tidak bisa dimengerti, tak bisa diterima, dan sama saja dengan melakukan pembunuhan," kata Presiden Park Geun-hye sebagaimana dikutip sejumlah media setelah melakukan pertemuan dengan para pembantu seniornya, Senin, 21 April 2014. (Baca:Tenggelamnya Feri Korsel, Ini Kata Sang Kapten )

Park mengatakan, dalam keadaan bahaya seperti itu, Lee (kapten kapal) semestinya tidak menunda evakuasi penumpang dari Sewol saat feri tersebut mulai tenggelam. Namun dia bahkan malah melarikan diri.

"Ini benar-benar tak bisa dibayangkan," ucap Park seraya menambahkan, semua pihak yang terlibat dalam bencana tenggelamnya feri Sewol, termasuk pemilik, inspektur keselamatan, hingga anak buah kapal, akan diperiksa secara mendalam. "Mereka akan diminta pertanggungjawaban atas tragedi kejahatan ini."

Pada Kamis, 17 April 2014, Park dicaci maki ketika bertemu dengan ratusan keluarga korban penumpang feri Sewol yang hampir semuanya merupakan murid sekolah.

Para keluarga korban mengkritik petugas dalam penanganan bencana ini. Menurut mereka, upaya pemerintah tidak maksimal dan salah fokus. Dari 476 penumpang, 64 dinyatakan meninggal sedangkan 238 lainnya hilang. (Baca:Penumpang Feri Korsel Dievakuasi 30 Menit Kemudian)



AL-JAZEERA | CHOIRUL




Terpopuler:
Wali Kota Risma Arak Socrates Award Keliling Kota
Dukungan Pencopotan Suryadharma Meluas di Daerah
4 Poin Deklarasi Anti-Syiah di Bandung




Advertising
Advertising

Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya